Halofina, start up perencana keuangan meluncur ke pasar



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Satu lagi aplikasi keuangan beroperasi.  Yakni Halofina. Ini adalah aplikasi khusus layanan perencana keuangan dan menunjang Gerakan Indonesia Cerdas Finansial (GICF) 2.0.

Eko Priyo Pratomo, pencetus GICF dan Co-Founder Halofina menjelaskan upaya yang dilakukan GICF dalam setahun terakhir untuk mewujudkan masyarakat Indonesia cerdas finansial. Apalagi melihat kondisi tingkat literasi di Indonesia tergolong rendah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya 29,66%. Angka ini menurutnya sangat rendah dibandingkan dengan tiga negara ASEAN seperti Singapura 96%, Malaysia 81% dan Thailand 78%.

“Kami buat Halofina sebagai robo advisor untuk membantu masyarakat yang ingin berinvestasi. Tujuannya tidak hanya meningkatkan pengetahuan tapi juga sampai pada aksi masyarakat atas pengetahuan mengenai literasi keuangan yang telah mereka dapatkan,” katanya ketika ditemui usai acara GICF 2.O di kawasan Kuningan Timur, Selasa (28/8).

Ada ragam fitur di aplikasi tersebut. Seperti instumen investasi di sektor peer-to-peer lending, jual beli emas dan segera akan masuk jual beli reksadana. Di peer to peer lending, pihaknya bermitra dengan Amartha dan Mekar. Untuk jual beli emas dengan Tamasia dan segera bergabung IndoGold.

Adjie Wicaksana selaku Co-Founder dan CEO Halofina menambahkan bahwa platform ini memiliki tiga fitur utama dalam membantu pengguna untuk mengelola keuangan pribadi sekaligus membangun strategi investasi.

Pertama, fitur LifePlan untuk membantu membangun perencanaan keuangan dan strategi investasi. Kedua, rekomendasi strategi investasi merupakan rekomendasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang membantu pengguna membangun portofolio. Ketiga, Halofina Dashboard merupakan fitur yang dapat digunakan pengguna untuk memantau performa investasi secara real-time.

“Ada pula Finapedia yang merupakan on-demand financial online education. Ini memungkinkan pengguna untuk mempelajari berbagai materi tentang pengelolaan keuangan langsung dari pakarnya,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon