KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siklus halving day yang akan mencapai puncaknya sekitar Mei 2020 diperkirakan bakal mendongkrak harga mata uang kripto bitcoin. Ke depan, harga bitcoin diprediksi bakal kembali meroket. Asal tahu saja, halving day merupakan bentuk pengurangan pasokan yang nantinya akan membantu harga bitcoin maupun mata uang kripto lainnya untuk terus naik dalam beberapa waktu mendatang. Menurut CEO Rekeningku.com Sumardi Fung, sentimen ini saja sudah bisa membuat ekosistem bitcoin jauh lebih baik ketimbang tahun lalu ketika tren penurunan harga kerap terjadi.
Sumardi memproyeksikan, selama proses waktu menuju halving day nanti, bukan tidak mungkin harga bitcoin bisa berada di area US$ 13.000 sampai US$ 15.000 per BTC. “Harga bitcoin memang harus naik agar para penambang bisa merasakan keuntungan saat halving day,” terangnya, Jumat (19/7). Di sisi lain, Analis Crytowatch Asia Christopher Tahir mengatakan, proses menuju lonjakan harga jelang halving day yang mesti dilalui bitcoin tidaklah mudah. Bahkan, ada kemungkinan harga bitcoin bisa kembali turun dalam waktu dua hingga empat pekan ke depan. “Harga bitcoin masih bisa turun di bawah US$ 9.000 per BTC. Ini masih koreksi yang wajar karena bitcoin masih mencari momentum terbaik untuk kembali naik,” tukasnya, Jumat (19/7). Dari situ, ia menyarankan investor yang belum bisa membaca pergerakan harga bitcoin secara pasti, tetap bisa melakukan pembelian secara berkala. Dalam hal ini, investor bisa mencicil pembelian bitcoin dengan harga yang sama dan dilakukan di waktu yang berbeda-beda, namun tetap terjadwal. Sumardi juga menilai, bitcoin tetap memiliki daya tarik yang tinggi. Jika ingin berinvestasi bitcoin untuk jangka waktu pendek, investor bisa melakukan pembelian dari sekarang. Ketika harga kembali menyentuh US$ 13.000 per BTC, investor sudah bisa mulai ambil keuntungan.