Kembangkan pariwisata, empat bupati Danau Toba usul pendirian universitas negeri



KONTAN.CO.ID - TARUTUNG. Danau Toba masuk dalam daftar destinasi super prioritas atawa beken dengan sebutan 10 Bali Baru. Pemerintah terus mengembangkan danau yang terletak di Provinsi Sumatra Utara ini dengan konsep pariwisata berkelanjutan.

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menyatakan, kabupaten-kabupaten yang mengelilingi Danau Toba memiliki budaya yang sama. Begitu juga kontur wilayahnya yang merupakan daerah perbukitan.

Baca Juga: Kacang Sihobuk, oleh-oleh khas Tapanuli Utara yang semua kemasannya seragam

"Bicara pariwisata Danau Toba, harus bicara holistik dan integral, komprehensif. Memajukan Danau Toba enggak cukup (kabupaten-kabupaten) hanya mengembangkan sendiri," kata Nikson kepada Tim KONTAN Jelajah Ekonomi Pariwisata 2019 di kantornya, Senin (5/8) lalu.

Apalagi, kalau bicara sumber daya manusia (SDM). Nikson menegaskan, masyarakat di sekitar Danau Toba, jujur, belum siap betul sebagai pelayan pariwisata. Termasuk, kesiapan pelaku wisata seperti biro perjalanan dan pegawai di hotel juga rumahmakan.

Baca Juga: Asti Panjaitan, penjaga warisan leluhur dari Toba Samosir

Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Tapanuli Utara mengusulkan pendirian universitas negeri di Tapanuli Utara. Tidak harus membangun universitas baru, tapi cukup mengubah status Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Sipoholon menjadi universitas negeri.

Menurut Nikson, dirinya dan tiga bupati lain di kawasan Danau Toba, yakni Bupati Samosir, Bupati Toba Samosir, dan Bupati Humbang Hasundutan, sudah mengusulkan secara langsung maupun tertulis kepada Presiden Joko Widodo terkait perubahan status tersebut. "Dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan SDM sekaligus ekonomi mikro," katanya.

Baca Juga: Silangit, gerbang utama kawasan pariwisata Danau Toba

Selain itu, pariwisata Danau Toba bisa maju dari kunjungan wisatawan dalam negeri. Nah, dengan keberadaan universitas negeri, orang datang bukan hanya untuk pelesiran, juga buat kuliah. "Karena enggak ada daerah wisata muncul langsung dari turis asing melainkan domestik dulu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat