KONTAN.CO.ID - PONCOKUSUMO. Tim Jelajah Ekonomi KONTAN terbilang beruntung pada hari ini, Rabu (18/9). Kunjungan kami ke Desa Poncokusumo bertepatan dengan perhelatan Festival Makanan Rakyat yang memang rutin digelar setiap satu tahun sekali. Di festival ini, banyak sekali makanan kuno yang dimunculkan oleh ibu-ibu yang tinggal di Kecamatan Poncokusumo. Beberapa di antaranya adalah nasi empok yang terbuat dari jagung, sredek, nasi kebuli, urap urap, kulup sawah, jangan manisah, jangan tewel jangan pedes, jangan terong, iwak asin, hingga tempe bacem. Menurut Muhamad Irwan, Kepala Desa Poncokusumo, festival ini digelar dengan tujuan agar masyarakat Poncokusumo tidak melupakan masa lalu. "Makanan itu adalah bagian dari produksi budaya kita. Jadi kalau makanan-makanan ini sampai terdesak oleh makanan-makanan dari luar negeri, kita akan kehilangan jati diri kita sendiri," jelasnya saat ditemui di lokasi acara.
Keseruan berebut makanan kuno di Festival Makanan Rakyat Desa Poncokusumo
KONTAN.CO.ID - PONCOKUSUMO. Tim Jelajah Ekonomi KONTAN terbilang beruntung pada hari ini, Rabu (18/9). Kunjungan kami ke Desa Poncokusumo bertepatan dengan perhelatan Festival Makanan Rakyat yang memang rutin digelar setiap satu tahun sekali. Di festival ini, banyak sekali makanan kuno yang dimunculkan oleh ibu-ibu yang tinggal di Kecamatan Poncokusumo. Beberapa di antaranya adalah nasi empok yang terbuat dari jagung, sredek, nasi kebuli, urap urap, kulup sawah, jangan manisah, jangan tewel jangan pedes, jangan terong, iwak asin, hingga tempe bacem. Menurut Muhamad Irwan, Kepala Desa Poncokusumo, festival ini digelar dengan tujuan agar masyarakat Poncokusumo tidak melupakan masa lalu. "Makanan itu adalah bagian dari produksi budaya kita. Jadi kalau makanan-makanan ini sampai terdesak oleh makanan-makanan dari luar negeri, kita akan kehilangan jati diri kita sendiri," jelasnya saat ditemui di lokasi acara.