KONTAN.CO.ID - BELITUNG. Bukan hal mudah bagi Belitung beralih ke sektor pariwisata setelah puluhan tahun mengandalkan sektor tambang sebagai sumber pendapatannya. Sebagaimana diutarakan oleh Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie ketika ditemui tim jelajah ekonomi pariwisata KONTAN di kantornya, Senin (7/10). Isyak melihat, masyarakat Belitung masih perlu diyakinkan bahwa sektor yang baru ini bisa menjadi sumber penghidupan.
Baca Juga: Mengintip pembuatan kapal di pesisir Belitung "Pembuktiannya harus lahir dari pemerintah," kata Wakil Bupati yang kurang lebih baru sembilan bulan menjabat itu. Ia menambahkan, pemerintah yang harus bertindak sebagai stimulator sekaligus mengubah pola pikir masyarakat dari yang instan menjadi berkelanjutan. Asal tahu saja, Belitung tengah serius menggarap pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas utama. Sektor pariwisata masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di atas perikanan dan kelautan, perkebunan, pertanian. Sejauh ini, berdasar keterangan dari Isyak, 65% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Belitung dikontribusikan dari pariwisata.
Baca Juga: Pemerintah optimistis sebanyak 17 KEK akan diresmikan sampai akhir 2019 Bukan tanpa tantangan, pariwisata Belitung masih menghadapi kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari sisi ketersediaan maupun kesiapan. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung mengadakan program sertifikasi profesi berkerjasama dengan berbagai kementerian dan asosiasi. Program sertifikasi diharapkan bisa menyerap lebih banyak masyarakat Belitung menjadi tenaga kerja di sektor pariwisata. Diakui Isyak, saat ini tenaga kerja yang terserap ke sektor pariwisata, seperti perhotelan, masih sangat kecil. Selain itu, Pemkab Belitung berkerjasama dengan kampus-kampus mendorong kapasitas SDM di bidang pariwisata.
Editor: Yudho Winarto