Mandiri gandeng UGM kembangkan kredit pendidikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri berkomitmen mendorong perkembangan dunia pendidikan melalui penyediaan alternatif pembiayaan pendidikan bagi mahasiswa. Atas hal itu, Bank Mandiri bersama Universitas Gadjah Mada mengembangkan produk Kredit Pendidikan khusus bagi penerima program Bantuan Pendidikan Miskin Berprestasi (bidikmisi) S1, S2 atau S3 yang dapat digunakan dengan berbagai manfaat dan keunggulan.

Adapun struktur kredit khusus ini telah didesain untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, antara lain persyaratan yang mudah, penentuan limit kredit sesuai kebutuhan akademik, suku bunga yang kompetitif, pembayaran berjenjang sesuai pola pendapatan dunia kerja, serta fleksibilitas pemanfaatan untuk pembelian alat penunjang pendidikan seperti laptop dan sejenisnya.

Sulaiman.A Arianto, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, inisiatif pengembangan kredit pendidikan ini merupakan respon aktif perseroan pada arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, agar potensi konsumsi masyarakat sebaiknya diarahkan kepada hal – hal yang bersifat produktif, termasuk jasa pendidikan.

“Melalui sinergi dengan UGM dalam pengembangan produk kredit pendidikan ini, Bank Mandiri ingin merealisasikan keinginan memakmurkan negeri terutama di bidang pendidikan. Untuk itu, kami juga akan mengembangkan kerjasama ini dengan perguruan tinggi negeri terbaik lain di Indonesia,” ujar Sulaiman usai menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Kredit Pendidikan di UGM Yogyakarta, Rabu (18/4).

Khusus untuk mahasiswa bidikmisi, tambah Sulaiman, fitur kredit pendidikan yang disiapkan adalah limit kredit maksimal sebesar Rp 75 juta dengan tenor maksimal selama 10 tahun dan indeks prestasi kumulatif (IPK) mencapai minimal 3,5. Sedangkan fitur kredit pendidikan untuk mahasiswa Entrepreneur / UKM berprestasi adalah limit kredit maksimal sebesar Rp 100 juta dengan tenor maksimal selama 10 tahun dan indeks prestasi kumulatif mencapai minimal 3,25.

“Kami juga menyiapkan fitur kredit pendidikan untuk dosen UGM dengan limit kredit maksimal sebesar Rp.200 juta dengan tenor maksimal selama 10 tahun atau disesuaikan dengan usia pensiun dan angsuran maksimal sebesar 70% dari income per bulan,” katanya

Dia melanjutkan, keunggulan lain produk ini adalah bebas biaya provisi dan administrasi kredit serta sudah termasuk cover asuransi jiwa. Sementara untuk pembayaran angsuran, debitur akan diberikan tiga pilihan, yakni pembayaran angsuran dimulai setelah mahasiswa bekerja, pembayaran angsuran secara berjenjang dimulai sejak mahasiswa kuliah atau pembayaran angsuran secara normal dimulai sejak mahasiswa kuliah.

Pada tahap awal, Sulaiman melanjutkan, pihaknya belum menentukan target tertentu, baik dari sisi jumlah penerima maupun nominal kredit. Pasalnya, Bank Mandiri ingin memastikan bahwa mahasiswa calon debitur memang tepat sasaran. “Nah kerjasama dengan UGM dalam pengembangan produk khusus ini juga bagian dari upaya kami memitigasi risiko yang ada,” katanya

Dia menjelaskan, untuk mendapatkan kesempatan ini, mahasiswa calon debitur akan melalui proses seleksi internal UGM sehingga diperoleh calon yang paling unggul antara lain terkait indeks prestasi serta latar belakang pendidikan. “Selanjutnya hasil tersebut akan disesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri,” Sulaiman menuturkan.

Sebagai bagian dari acara peluncuran perdana produk kredit pendidikan, Bank Mandiri juga menyerahkan secara simbolis fasilitas produk kredit khusus ini kepada beberapa mahasiswa yang telah lulus seleksi pemberian fasilitas tersebut.

Dia berharap, peluncuran perdana produk kredit pendidikan akan memberikan peluang yang lebih baik bagi mahasiswa UGM dalam menempuh pendidikan terbaik guna mendapatkan masa depan yang cerah.

Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ir. Panut Mulyono M.Eng. menyambut baik kerjasama ini sekaligus mengucapkan terima kasih atas seluruh dukungan untuk rencana realisasi program kredit pendidikan antara UGM dengan pihak Bank Mandiri.

Menurut Panut, kolaborasi merupakan suatu hal yang harus dilakukan universitas, perusahaan dan pemerintah. Dengan bersinergi, maka pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki bisa menjadi lebih efisien dan lebih optimal.

“Dengan kerjasama ini, seluruh mahasiswa dapat terpacu untuk menjadi sumber daya yang mempunyai daya saing tinggi. Harapannya ke depan agar kerjasama ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas sehingga UGM lebih kuat dalam menjalankan tugas-tugas Tridharma” tutur Panut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia