Mengebut Mandalika, sambut 25.000 tamu di ajang World Superbike 19-21 November



KONTAN.CO.ID -LOMBOK.  Pemerintah ngebut menyelesaikan proyek pembangunan sirkuit Mandalika yang berlokasi di kawasan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini lantaran sirkuit ini harus siap untuk kejuaran dunia World Superbike (WSBK) di November 2021  serta MotoGP di Maret tahun depan .

Pada 12 November-14 November 2021 nanti, di Sirkuit Mandalika akan digelar balapan Superbike 2021. 

“Kompetisi itu akan menjadi ajang balapan pertama yang menjajal Sirkuit Mandalika,” ujar Donny Oskaria Dony, Direktur Utama Holding Aviasi BUMN akhir pekan lalu saat KONTAN berkesempatan menelusuri Sirkuit Mandalika. 

Berdasarkan pantauan KONTAN, progres pembangunan sirkuit dan infastrukturnya  mendekati rampung. Deretan alat berat nampak di sepanjang kawasan penyokong sirkuit, seperti hotel-hotel hingga jalan utama menuju Sirkuit Mandalika.

Debu pekat beterbangan menandakan aktivitas pembangunan yang terus dikebut. 

Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-Mandalika 

Berdasarkan laporan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Barat,  jalan utama selesai menuju sirkuit nyaris rampung. Progress pembangunan diklaim sudah 97,4%. 

Pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok - Mandalika  akan meningkatkan konektivitas dari Bandara BIL ke Kawasan Wisata Mandalika sekaligus mendukung akses menuju sirkuit MotoGP yang dibangun di kawasan Mandalika.

Kehadiran jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika akan memangkas waktu tempuh dari 45 menit menjadi hanya 15 menit saja.

Sekadar informasi, pembangunan Jalan Bypass BIL– Mandalika sepanjang 17 km terdiri dari 3 paket pekerjaan yakni Paket I sepanjang 4,3 km dengan kontraktor PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO) dengan anggaran sebesar Rp199 miliar.

Paket 2 sepanjang 9,7 km kontraktornya PT Adhi Karya - PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran Rp353 miliar. Adapun paket ke 3 sepanjang 3,3 km, kontraktornya dilakukan oleh PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran Rp 152 miliar.

Sirkuit Mandalika dan daya tampung

Pembangunan sirkuit Mandalika juga nyaris rampung. Saat KONTAN bertandang,  bersamaan dengan kedatangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengunjungi dan menjajal sirkuit Mandalika. 

Bersama Menko Airlangga, hadir juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita hingga Direktur Utama  PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal dan Danrem 162/WB Ahmad Rizal Ramdhani serta Anggota DPR RI Dapil NTB Pulau Lombok, Sari Yuliati.

ITDC telah merampungkan pembangunan Sirkuit Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bahkan sirkuit itu sudah serah terima pada Agustus 2021 lalu. Ini artinya, Sirkuit Mandalika siap digunakan untuk ajang balap motor global seperti World Superbike dan MotoGP. 

Adapun saat ini, ITDC tengah menggenjot pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung proyek Sirkuit Mandalika yang menelan biaya Rp 1,7 triliun –Rp 1,8 triliun untuk pembangunan track dan sirkuit. 

“Saat ini, kami mengejar pembangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari Race Control Building, ada monitoring system, CCTV, dan tracking system, kemudian juga untuk menyimpan motor serta ada juga medical facility," kata Bary, panggilan karib Dirut ITDC. 

Pembangunan fasilitas pendukung tersebut ditargetkan rampung pada akhir Oktober  ini lantaran November nanti, Sirkuit Mandalika akan digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan WSBK 2021 pada 19 November - 21 November 2021.  

"Dorna Sports telah menetapkan Sirkuit Mandalika sebagai lokasi penyelenggaraan WSBK dan saat ini sirkuit sudah siap untuk menjadi host dari seri balap ini. Namun masih ada pekerjaan tambahan yg harus kami selesaikan, yaitu fasilitas pendukung dan seluruh proses sirkuit kami harapkan selesai di akhir tahun 2021," tambahnya. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah juga menetapkan gelaran kejuaraan dunia balap motor World Superbike di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 “Jumlah penonton sebanyak 25.000 orang dengan syarat dua dosis vaksin Covid lengkap dan penerapan karantina untuk kru dan tim selama lima hari untuk peserta," kata Airlangga.

Jika tak ada aral melintang, tiket World Superbike mulai dijajakan pada 18 Oktober ini. Pembelian bisa dilakukan secara online maupun offline. Kisaran harga tiket World Superbike di US$ 100 untuk tiga hari akses. Dengan kurs per dollar AS Rp 14.200, tiket World Bike di kisaran Rp 1,4 juta.   

Hotel

Berdasarkan instagram pemerintah daerah Lombok yakni @lomboksumbawago,  untuk menampung 25.000 orang, pemerintah juga sudah mengkoordinasikan kesiapan dan ketersediaan hotel-hotel di wilayah tersebut untuk menyambut ajang balapan motor dunia Superbike dan MotoGP. 

Dari Kota Mataram semisal, ada 75 hotel, 51 penginapan kelas melati, dan 13 homestay, dengan total keseluruhan 3.497 kamar tersedia.

Lalu di Lombok Tengah ada 25 hotel, 17 penginapan kelas melati, 25 vila, 26 bungalow, dan 102 homestay, dengan total kamar yang tersedia sebanyak 1.568 kamar.

Kemudian di Lombok Timur ada 26 hotel, 45 penginapan kelas melati, 15 vila, 38 bungalow, dan 84 homestay, dengan total 864 kamar tersedia.

Sementara di Lombok Barat, ada 48 hotel, 8 cottage, 26 vila dan 16 homestay yang sanggup mengakomodasi sebanyak 2.819 orang.

Terakhir di Lombok Utara. ada 56 hotel, 64 bungalow, 24 vila, dan 45 homestay, yang siap melayani 2.322 pengunjung.

Dari pengamatan KONTAN, Hotel Pullman juga berderap merampungkan target pembangunannya di akhir 2021 ini. 

Membenamkan dana investasi Rp 709 miliar, hotel bintang lima Pullman dibangun di atas lahan 2.700 meter persegi dengan total 257 kamar, dengan perincian 27 villa, serta 230 kamar building. 

Tempat KONTAN menginap yakni Raja Mandalika Hotel, meski sudah bisa ditempati, nampaknya harus berbenah fasilitas hotel dari kamar, jaringan internet sampai hospitality yang jauh dari kata apik.

Interior kamar tak rapi, bahkan partisi bisa tercerabut dengan mudahnya. Nampaknya hotel dikerjakan dengan terburu-buru untuk mengejar target rampung. Hospitality petugas juga kurang sigap, butuh pelatihan yang mumpuni untuk menyambung tamu di Mandalika.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana