KONTAN.CO.ID - NGADAS. Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata KONTAN menyebutnya Desa Langit. Ada alasan khusus mengapa kami menyematkan sebutan itu kepada Desa Ngadas yang terletak di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Saat kami tiba di desa ini, kabut tebal langsung menghampiri kami. Suhunya pun sangat dingin. Hal ini tidak mengherankan. Pasalnya, Desa Ngadas berada di ketinggian 2.150 meter di atas permukaan laut. "Boleh dikatakan, desa kami merupakan salah satu desa tertinggi yang ada di Jawa," jelas Mujianto, Kepala Desa Ngadas kepada KONTAN. Mujianto menceritakan, sebenarnya, Suku Tengger ada 38 desa yang terdiri atas empat kabupaten. Nah, yang paling utama ada di Kabupaten Malang. Dia bilang, di kabupaten ini ada sejumlah desa yang dihuni oleh Suku Tengger. Sebut saja Desa Ngadas, Gubuklakah, Pandansari, dan Poncokusumo.
Baca Juga: Taman Nasional BTS, berkembang tanpa mengesampingkan warga lokal "Kesemuanya merupakan bagian dari Suku Tengger. Akan tetapi, karena budayanya sudah mulai luntur, tinggal Ngadas satu-satunya desa yang masih menjunjung tinggi adat budaya suku Tengger di Kabupaten Malang. Masih murni," paparnya. Kemurnian suku ini memang tetap dijaga atas permintaan masyarakat desa. Mujianto bercerita, pada 2013, perangkat desa mengumpulkan seluruh masyarakat untuk berembug mengenai bagaimana cara agar adat budaya Tengger bisa terus dilestarikan. "Hingga akhirnya, perangkat desa membuat suatu produk hukum tentang aturan desa yang mengikat ke seluruh warga Tengger. Ini merupakan solusi atas kekhawatiran adanya perubahan zaman di mana banyak pendatang yang bertandang ke desa ini," urainya.