KONTAN.CO.ID - MATARAM. Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menawarkan lima potensi investasi di provinsi yang tengah disoroti dunia ini. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) NTB Lalu Gita Ariyadi menyatakan iklim investasi lebih tahan terhadap guncangan sosial, politik, bencana, dan keamanan dibandingkan sektor pariwisata. Gita bilang terdapat lima potensi investasi yang ditawarkan oleh provinsi dengan seribu masjid ini. Pertama, sektor pertambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berada di Sumbawa Barat. Perusahaan ini tengah berupaya membangun smelter untuk memenuhi UU No4 tahun 2009 tentang minerba. “Seiring dengan pembangun smelter di lahan 1.000 hektare, harapannya diikuti oleh industri lainnya. Untuk antisipasi residu proses smelting maka ada kalsium yang bagus untuk bahan semen maka ada peluang lahir pabrik semen. Ada amoniak bahan yang bagus untuk pupuk, diharapkan bisa lahir pabrik pupuk,” ujar Gita kepada Tim Jelajah Ekomi Pariwisata Kontan di Mataram.
Pikat investor, NTB menawarkan lima konsep investasi andalan
KONTAN.CO.ID - MATARAM. Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menawarkan lima potensi investasi di provinsi yang tengah disoroti dunia ini. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) NTB Lalu Gita Ariyadi menyatakan iklim investasi lebih tahan terhadap guncangan sosial, politik, bencana, dan keamanan dibandingkan sektor pariwisata. Gita bilang terdapat lima potensi investasi yang ditawarkan oleh provinsi dengan seribu masjid ini. Pertama, sektor pertambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berada di Sumbawa Barat. Perusahaan ini tengah berupaya membangun smelter untuk memenuhi UU No4 tahun 2009 tentang minerba. “Seiring dengan pembangun smelter di lahan 1.000 hektare, harapannya diikuti oleh industri lainnya. Untuk antisipasi residu proses smelting maka ada kalsium yang bagus untuk bahan semen maka ada peluang lahir pabrik semen. Ada amoniak bahan yang bagus untuk pupuk, diharapkan bisa lahir pabrik pupuk,” ujar Gita kepada Tim Jelajah Ekomi Pariwisata Kontan di Mataram.