KONTAN.CO.ID - Uni Eropa merupakan suatu kawasan yang menjadi salah satu pangsa ekspor Indonesia. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada awal tahun 2019 menyebutkan bahwa Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar ketiga Republik Indonesia setelah negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan Republik Rakyat Tiongkok. Jumlah ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2018 dengan komoditas-komoditas diluar minyak dan gas (non-migas) mencapai US$ 7,41 miliar. Dengan jumlah populasi masyarakat Uni Eropa yang mencapai hampir 742 juta orang, Indonesia tentu harus mengambil kesempatan untuk menggenjot ekspor komoditas-komoditas dan produk unggulan dalam negeri. Negara-negara yang tergabung di dalam Uni Eropa juga dapat dikategorikan sebagai negara-negara maju dengan rata-rata nilai produk domestik bruto per kapita (GDP per capita) mencapai US$38,500 sehingga barang-barang kualitas ekspor milik Indonesia tetap menjadi terjangkau untuk kebanyakan masyarakat Uni Eropa yang bisa dikatakan kelas menengah atas dalam segi pendapatan. Masyarakat Indonesia yang merantau ke negara-negara di Uni Eropa sendiri juga bisa dibilang cukup banyak. Jumlah masyarakat Indonesia yang tinggal di Uni Eropa baik untuk tujuan kuliah, bekerja, atau menetap hampir mencapai 58,000 orang dengan persebaran terbanyak di negara-negara seperti Belanda, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Turki, dan masih banyak negara-negara lainnya. Tentu saja dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai negara di kawasan Uni Eropa ini membuat pasar barang-barang Indonesia lebih luas, apalagi produk-produk food and beverages yang akan selalu diminati perantau Indonesia yang sudah lama tidak pulang ke kampung halaman.
Potensi Produk Indonesia di Pasar Uni Eropa
KONTAN.CO.ID - Uni Eropa merupakan suatu kawasan yang menjadi salah satu pangsa ekspor Indonesia. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada awal tahun 2019 menyebutkan bahwa Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar ketiga Republik Indonesia setelah negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan Republik Rakyat Tiongkok. Jumlah ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2018 dengan komoditas-komoditas diluar minyak dan gas (non-migas) mencapai US$ 7,41 miliar. Dengan jumlah populasi masyarakat Uni Eropa yang mencapai hampir 742 juta orang, Indonesia tentu harus mengambil kesempatan untuk menggenjot ekspor komoditas-komoditas dan produk unggulan dalam negeri. Negara-negara yang tergabung di dalam Uni Eropa juga dapat dikategorikan sebagai negara-negara maju dengan rata-rata nilai produk domestik bruto per kapita (GDP per capita) mencapai US$38,500 sehingga barang-barang kualitas ekspor milik Indonesia tetap menjadi terjangkau untuk kebanyakan masyarakat Uni Eropa yang bisa dikatakan kelas menengah atas dalam segi pendapatan. Masyarakat Indonesia yang merantau ke negara-negara di Uni Eropa sendiri juga bisa dibilang cukup banyak. Jumlah masyarakat Indonesia yang tinggal di Uni Eropa baik untuk tujuan kuliah, bekerja, atau menetap hampir mencapai 58,000 orang dengan persebaran terbanyak di negara-negara seperti Belanda, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Turki, dan masih banyak negara-negara lainnya. Tentu saja dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai negara di kawasan Uni Eropa ini membuat pasar barang-barang Indonesia lebih luas, apalagi produk-produk food and beverages yang akan selalu diminati perantau Indonesia yang sudah lama tidak pulang ke kampung halaman.