KONTAN.CO.ID - MAGELANG. Semakin tenar menjadi destinasi wisata di Kabupaten Magelang, bukit Punthuk Setumbu mampu mengkat tarah hidup masyarakatnya. Bukit tempat wisatawan bisa menikmati keindahan sinar matahari pagi (sunrise) berlatar Candi Borobudur itu, dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa. Nuryazid, Kepala Desa Kurahan dan juga ketua pengelola Punthuk Setumbu, bercerita bahwa pendapatan pengelolaan kawasan tersebut sampai akhir tahun 2018 telah menyentuh Rp 1,6 miliar. Pendapatan tersebut diperoleh dari kedatangan 105.000 wisatawan dalam negeri dan 17.000 wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang tahun 2018. Dari pendapatan tersebut, selain sudah dapat memberikan masukan tambahan bagi para pekerja yang ada di desa tersebut. "Kami bisa menyisihkan untuk tabungan karyawan, pembangunan masjid, kas desa, perawatan jalan dan penerangan," tutur Nuryazid kepada KONTAN, Kamis (26/9).
Semakin tenar, pengelola Punthuk Setumbu mampu kumpulkan Rp 1,6 miliar per tahun
KONTAN.CO.ID - MAGELANG. Semakin tenar menjadi destinasi wisata di Kabupaten Magelang, bukit Punthuk Setumbu mampu mengkat tarah hidup masyarakatnya. Bukit tempat wisatawan bisa menikmati keindahan sinar matahari pagi (sunrise) berlatar Candi Borobudur itu, dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa. Nuryazid, Kepala Desa Kurahan dan juga ketua pengelola Punthuk Setumbu, bercerita bahwa pendapatan pengelolaan kawasan tersebut sampai akhir tahun 2018 telah menyentuh Rp 1,6 miliar. Pendapatan tersebut diperoleh dari kedatangan 105.000 wisatawan dalam negeri dan 17.000 wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang tahun 2018. Dari pendapatan tersebut, selain sudah dapat memberikan masukan tambahan bagi para pekerja yang ada di desa tersebut. "Kami bisa menyisihkan untuk tabungan karyawan, pembangunan masjid, kas desa, perawatan jalan dan penerangan," tutur Nuryazid kepada KONTAN, Kamis (26/9).