Bank Ekonomi Tegaskan Tak Akan Merger Dengan HSBC



JAKARTA. PT Bank Ekonomi Tbk menegaskan, tak akan ada rencana merger dengan sesama anak induk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC), yaitu HSBC Indonesia. "HSBC dan Bank Ekonomi Raharja tetap berdiri sebagai badan hukum terpisah," kata Endy Abdurrahman, Chief Human Resources Officer PT Bank Ekonomi Raharja Tbk kepada KONTAN, Minggu (31/1) malam.Penegasan ini disampaikan berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari sumber KONTAN di HSBC Indonesia yang enggan disebut namanya tentang rencana merger keduanya. "HSBC pusat akan menggabungkan HSBC Indonesia dengan bank yang sebelumnya dikuasai oleh keluarga Katuari itu karena masalah biaya operasi yang mahal. Dengan merger, tentu akan lebih efisien," ujarnya.Selain efisiensi, dua hal yang mendorong bank-bank merger adalah permodalan dan adanya Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang menyiratkan pengurangan jumlah bank yang dinilai BI terlalu banyak.Terkait permodalan, sebelumnya Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution menghimbau langkah merger sebagai solusi bagi bank yang mengalami masalah permodalan. "Dengan merger, bank akan makin sehat. Karena ini poin pentingnya bila dibandingkan dengan kewajiban harus memenuhi modal Rp 100 miliar," tutur Darmin.Endy menegaskan, saat ini bisnis Bank Ekonomi terus mengalami pertumbuhan dan tidak memiliki masalah dengan permodalan. "Dan terus berupaya untuk mengimplementasikan praktik-praktik perbankan terbaik (best practices) yang diterapkan oleh HSBC Group," imbuhnya.Sekedar informasi, saat ini HSBC menguasai 98,96% saham Bank Ekonomi. Sebelumnya, HSBC hanya menggenggam 88,89% setelah mengakuisisi Bank Ekonomi pada bulan Mei 2009 seharga Rp 6,2 triliun.HSBC menambah kepemilikan sahamnya di Bank Ekonomi dengan membeli saham dari pemegang saham publik senilai Rp 713,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Johana K.