JAKARTA. Pembenahan struktur bank perkreditan rakyat (BPR) menjadi salah satu fokus kebijakan Bank Indonesia (BI) tahun ini. Dalam cetak biru pengembangan BPR yang tengah digodok saat ini, bank sentral akan membatasi penyaluran kredit BPR hanya di provinsi ia berada. Pengetatan wilayah penyaluran kredit ini untuk mempermudah pengawasan. Selain itu juga agar BPR bisa lebih fokus memperkuat diri. "Kami akan fokuskan BPR menjadi bank komunitas," ungkap Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad di acara Bankers Dinner, akhir pekan lalu. Risiko pemberian kredit BPR hingga ke luar provinsi terlalu besar. "Jadi, kami ingin BPR lebih fokus memperkuat diri dulu untuk menutup risiko," kata Ratna E. Amiyati, Direktur BPR dan UMKM BI.
BI Ingin BPR Lebih Kuat Modal dan Fokus
JAKARTA. Pembenahan struktur bank perkreditan rakyat (BPR) menjadi salah satu fokus kebijakan Bank Indonesia (BI) tahun ini. Dalam cetak biru pengembangan BPR yang tengah digodok saat ini, bank sentral akan membatasi penyaluran kredit BPR hanya di provinsi ia berada. Pengetatan wilayah penyaluran kredit ini untuk mempermudah pengawasan. Selain itu juga agar BPR bisa lebih fokus memperkuat diri. "Kami akan fokuskan BPR menjadi bank komunitas," ungkap Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad di acara Bankers Dinner, akhir pekan lalu. Risiko pemberian kredit BPR hingga ke luar provinsi terlalu besar. "Jadi, kami ingin BPR lebih fokus memperkuat diri dulu untuk menutup risiko," kata Ratna E. Amiyati, Direktur BPR dan UMKM BI.