Harga kopi menguat membuat nilai ekspor kopi di kuartal I 2011 menanjak



JAKARTA. Nilai ekspor komoditi kopi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) naik 27,9% dari US$ 113,2 juta menjadi US$ 282,2 juta pada kuartal I 2011 dibanding periode yang sama di 2010.Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartabrata berpendapat, melesatnya nilai ekspor didukung kenaikan harga. Saat ini harga ekspor kopi arabika sekitar US$ 8 per kilogram (kg). Tahun lalu masih sekitar US$ 7 per kg.Sedangkan harga ekspor kopi robusta, tahun ini sekitar US$ 2,4 per kg. Tahun lalu harga ekspor kopi robusta hanya US$ 2,2 per kg. "Harga kopi tahun ini lebih tinggi, tapi secara volume ekspor relatif sama," kata Rachim, Senin (6/6).Ekspor kopi asal Indonesia banyak diekspor ke Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Jepang. Rachim menjelaskan, Eropa Barat cenderung mengonsumsi robusta. Sedangkan Amerika dan Jepang gemar arabika. "Kompetitor pengekspor robusta yaitu Vietnam," kata Rachim.Indonesia juga menyasar beberapa negara lainnya seperti China, Eropa Timur dan Timur TengahHasil panen kopi

Indonesia memproduksi 800 kg kopi robusta per hektare (ha). Sementara panen di Vietnam mencapai 2.500 kg per ha. Untuk kopi arabika, Indonesia memproduksi sekitar 65.000 ton kopi per ha. Komposisinya, 45.000 ton untuk di ekspor, sisanya untuk konsumsi dalam negeri. Menurut Rachim saat ini pasokan ekspor kopi masih sulit akibat produksi minim. "Anomali cuaca, terlalu sering hujan, sehingga tidak mendukung produksi," keluh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini