Kojima Akan Bangun Pabrik Pengolahan Minyak Jarak US$ 900 Juta



JAKARTA. Industri pengolahan biodiesel nasional potensial menarik investor asing. Buktinya, produsen elektronik asal Jepang, Kojima Electronics, berencana membangun pabrik pengolahan minyak jarak di Indonesia pada tahun depan. Untuk ini, Kojima telah mempersiapkan anggaran sebesar US$ 900 juta untuk investasi. Nantinya, pabrik pengolahan yang dibangun memiliki kapasitas total 15.000 ton per tahun. Kojima membutuhkan lahan setidaknya seluas 100.000 Hektar. Lahan ini sebagai lokasi perkebunan minyak jarak. "Tanggal 9 November lalu pemilik Kojima Electronics telah datang ke Indonesia untuk mempelajari kemungkinan yang ada," ujar Atase Perindustrian Departemen Perindustrian RI di Jepang Achmad Sigit Dwiwahjono, Jumat (19/12). Ada tiga lokasi yang telah Kojima jajaki sebagai lahan pembangunan pabrik pengolahannya. Untuk itu, mereka sudah melakukan feasibility studies. Tiga lokasi iti adalah Makasar, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Tampaknya, realisasi investasi pabrik pengolahan minyak milik Kojima ini bakal tak molor. Pasalnya, Kojima benar benar sangat membutuhkan pasokan minyak jarak. Hal itu terkait, pabrik energi mereka saat ini terhenti operasi lantaran tak ada pasokan minyak jarak. "Kebutuhan mereka memang mendesak, karena posisi power plant yang dimiliki saat ini dalam keadaan idle," jelas dia. Bukti lain saat ini, Kojima sedang tengah membuat jaringan perkantoran di Jakarta. Artinya, jika tak ada aral melintang, tahun depan pabrik pengolahan minyak jarak mereka mulai beroperasi. Tujuan Kojima membangun pabrik pengolahan minyak jarak di Indonesia untuk memasok bahan bakar pembangkit listriknya. Sebelum ini, di Jepang Kojima telah memiliki pembangkit tenaga listrik atau power plant berbahan bakar minyak jarak. Setidaknya, kebutuhan minyak jarak untuk pabrik ini sebesar 15.000 ton per tahun. Volume produksi sebesar itu dapat menghasilkan 1.500 Mega Watt (MW). Upaya memuluskan langkahnya segera membangun pabrik, Kojima Electronics berencana mengakuisisi sejumlah lahan perkebunan milik perusahaan lokal. Salah satu perusahaan yang mereka incar adalah perkebunan milik Bakrie Grup di Sulawesi seluas 17.000 hektar. Namun, tak menutup kemungkinan, mereka menjajaki perusahaan lain yang sudah memiliki lahan perkebunan jarak. Direktur Jendral (Dirjen) Industri Argo dan Kimia Depperin Benny Wachjudi membenarkan ada investor asal Jepang yang berencana masuk ke sektor industri pengolahan minyak jarak. "Mereka memang sudah datang ke mari dan terlihat serius," ujar Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: