Rencana program bailout bagi Yunani memasuki babak baru



BERLIN. Penyusunan paket bantuan untuk menyelamatkan Yunani dari potensi gagal bayar alias default akan memasuki babak baru. Hal ini seiring persetujuan Jerman yang bersedia bekerja sama dengan European Central Bank (ECB) dan investor swasta untuk menyelamatkan Yunani. Obligasi Yunani kembali naik dan biaya asuransi utang negara untuk menahan default turun, kemarin (17/6), setelah kanselir Jerman Angela Merkel menarik permintaannya bahwa pemegang obligasi dipaksa untuk bahu membahu ikut menyelamatkan Yunani dari kebangkrutan. Dia memastikan bahwa investor swasta tetap bisa membantu secara sukarela, tanpa ada paksaan."Kita harus menghindari perselisihan tentang masalah ini dengan ECB dengan bersedia bekerja sama untuk membantu Yunani," ujar Merkel. Setelah pernyataan itu, bursa Eropa, obligasi dan mata uang Euro langsung menguat seiring prospek Jerman akan memfasilitasi perjanjian baru dengan Yunani, yang mengalami kekurangan 30 miliar euro atau sekitar US$ 43 miliar. Ini akan menurupi lubang kebutuhan dana bagi Yunani untuk mengumpulkan dana talangan yang diminta International Monetary Fund (IMF)."Satu hal yang pasti, waktu terus berjalan, koordinasi dan aksi yang cepat itu sangat dibutuhkan saat ini. Dampak krisis utang Yunani ini terhadap negara-negara UE yang tidak berhubungan langsung dengan utang Yunani masih sangat tinggi dan tidak bisa diremehkan," ujar Markus Ernst analis UniCredit SpA di Munich.Dengan adanya lampu hijau dari Merkel, para menteri di Luxembourg yang akan melakukan pertemuan membicarakan hal ini kemungkinan akan menghasilkan sebuah program dengan IMF. "Dan, titik terang penyelamatan krisis utang Yunani dengan adanya program selanjutnya dari Eropa bisa segera diketahui," ujar Joerg Asmussen Deputi Schaeuble untuk urusan Ekonomi dan Keuangan Eropa.


Editor: Rizki Caturini