JAKARTA. Belum tuntas aksi korporasi penerbitan obligasi, PT Sinar Mitra Sepadan Finance atau SMS Finance sudah merencanakan aksi korporasi berikutnya. Kali ini, SMS Finance tengah berancang-ancang melakukan penawaran umum sahan perdana atau initial public offering (IPO). SMS Finance merencakanan bakal melakukan hajatan itu tahun depan.Nah, penerbitan obligasi sebesar Rp 200 miliar ini, selain untuk mendapatkan dana untuk pembiayaan kendaraan bermotor. SMS Finance juga bisa melakukan penjajakan pasar. "Kita mulai dengan obligasi," ujar Presiden Direktur AAA Securities Andri Rukminto, yang juga bertindak sebagai penjamin emisi obligasi SMS Finance tersebut. Karena, tambah Andri, sebenarnya karakter investor obligasi dan investor saham pada dasarnya sama. Meski sudah mengemukakan kalau SMS Finance mau melepas saham tahun depan, Andri mengaku belum tahu pasti berapa besar jumlah saham yang akan dilepas dan berapa target dana yang mau mereka peroleh dari aksi itu. Ia cuma bilang, langkah IPO, selain bisa menambah modal kerja SMS Finance tahun depan. Perusahaan juga bisa meningkatkan kepercayaan perbankan dengan status perusahaan terbuka mereka. Soalnya tahun depan, ekspansi SMS Finance memang cukup besar. Presiden Direktur SMS Finance Rudyanto Somawihardja mengatakan jumlah pembiayaan baru mereka di 2010 akan mencapai Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun. Selain dari obligasi, sisa kekurangan dana pembiayaan ini diharapkan diperoleh dari IPO. Hitung punya hitung, target dana IPO mereka setidaknya mencapai Rp 1,8 triliun-Rp 2,3 triliun.Kupon Bunga Obligasi Untuk obligasinya sendiri, Presiden Direktur SMS Finance Rudyanto Somawihardja mengatakan total nilai sebesar Rp 200 miliar. Obligasi akan terdiri dari tiga seri, dengan masing-masing seri berjangka waktu 370 hari, 2 tahun, dan 3 tahun. Tingkat kupon bunga yang mereka tawarkan untuk tiga seri berkisar antara 11,1%-13,75%. Kalau mengacu pada Surat Utang Negara (SUN) patokan pada penutupan Rabu (9/12), maka kupon bunga seri A antara 11,1%-12,1%, kupon bunga seri B antara 11,1%-12,1%, dan seri C antara 12,75%-13,75%.Obligasi diharapkan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 22 Desember 2009. Sedang tanggal pencatatan di bursa harapannya pada 11 Januari 2010. Obligasi SMS Finance mendapatkan rating BBB+ dari Fitch Rating Indonesia, dengan status stabil outlook. Penjamin pelaksana emisi adalah AAA Securities dan PT Pacific Capital. Wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk.Rudyanto menjelaskan, seluruh hasil dana obligasi akan digunakan untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Hingga Oktober 2009, pembiayaan baru SMS Financen berjumlah Rp 1,4 triliun. Jumlah ini naik drastis dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 780 miliar. Begitu pula jumlah pembiayaan kredit unit kendaraan bermotor mereka. Hingga Oktober 2009, SMS Finance telah membiayai 35.935 unit atau naik dari periode yang sama tahun lalu, yang hanya 13.579 unit. "Memang agresif, tapi untungnya kredit bermasalah kami masih berkisar 0,65% di Oktober 2009," kata Rudyanto.Dari sisi kinerja, laba bersih perusahaan hingga Oktober 2009 mencapai Rp 15 miliar atau naik 4 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu. Modal perusahaan juga meningkat menjadi Rp 175 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 49 miliar. Sedangkan pertumbuhan kinerja rata-rata mencapai 26,9%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SMS Finance Mau IPO Tahun Depan
JAKARTA. Belum tuntas aksi korporasi penerbitan obligasi, PT Sinar Mitra Sepadan Finance atau SMS Finance sudah merencanakan aksi korporasi berikutnya. Kali ini, SMS Finance tengah berancang-ancang melakukan penawaran umum sahan perdana atau initial public offering (IPO). SMS Finance merencakanan bakal melakukan hajatan itu tahun depan.Nah, penerbitan obligasi sebesar Rp 200 miliar ini, selain untuk mendapatkan dana untuk pembiayaan kendaraan bermotor. SMS Finance juga bisa melakukan penjajakan pasar. "Kita mulai dengan obligasi," ujar Presiden Direktur AAA Securities Andri Rukminto, yang juga bertindak sebagai penjamin emisi obligasi SMS Finance tersebut. Karena, tambah Andri, sebenarnya karakter investor obligasi dan investor saham pada dasarnya sama. Meski sudah mengemukakan kalau SMS Finance mau melepas saham tahun depan, Andri mengaku belum tahu pasti berapa besar jumlah saham yang akan dilepas dan berapa target dana yang mau mereka peroleh dari aksi itu. Ia cuma bilang, langkah IPO, selain bisa menambah modal kerja SMS Finance tahun depan. Perusahaan juga bisa meningkatkan kepercayaan perbankan dengan status perusahaan terbuka mereka. Soalnya tahun depan, ekspansi SMS Finance memang cukup besar. Presiden Direktur SMS Finance Rudyanto Somawihardja mengatakan jumlah pembiayaan baru mereka di 2010 akan mencapai Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun. Selain dari obligasi, sisa kekurangan dana pembiayaan ini diharapkan diperoleh dari IPO. Hitung punya hitung, target dana IPO mereka setidaknya mencapai Rp 1,8 triliun-Rp 2,3 triliun.Kupon Bunga Obligasi Untuk obligasinya sendiri, Presiden Direktur SMS Finance Rudyanto Somawihardja mengatakan total nilai sebesar Rp 200 miliar. Obligasi akan terdiri dari tiga seri, dengan masing-masing seri berjangka waktu 370 hari, 2 tahun, dan 3 tahun. Tingkat kupon bunga yang mereka tawarkan untuk tiga seri berkisar antara 11,1%-13,75%. Kalau mengacu pada Surat Utang Negara (SUN) patokan pada penutupan Rabu (9/12), maka kupon bunga seri A antara 11,1%-12,1%, kupon bunga seri B antara 11,1%-12,1%, dan seri C antara 12,75%-13,75%.Obligasi diharapkan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 22 Desember 2009. Sedang tanggal pencatatan di bursa harapannya pada 11 Januari 2010. Obligasi SMS Finance mendapatkan rating BBB+ dari Fitch Rating Indonesia, dengan status stabil outlook. Penjamin pelaksana emisi adalah AAA Securities dan PT Pacific Capital. Wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk.Rudyanto menjelaskan, seluruh hasil dana obligasi akan digunakan untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Hingga Oktober 2009, pembiayaan baru SMS Financen berjumlah Rp 1,4 triliun. Jumlah ini naik drastis dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 780 miliar. Begitu pula jumlah pembiayaan kredit unit kendaraan bermotor mereka. Hingga Oktober 2009, SMS Finance telah membiayai 35.935 unit atau naik dari periode yang sama tahun lalu, yang hanya 13.579 unit. "Memang agresif, tapi untungnya kredit bermasalah kami masih berkisar 0,65% di Oktober 2009," kata Rudyanto.Dari sisi kinerja, laba bersih perusahaan hingga Oktober 2009 mencapai Rp 15 miliar atau naik 4 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu. Modal perusahaan juga meningkat menjadi Rp 175 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 49 miliar. Sedangkan pertumbuhan kinerja rata-rata mencapai 26,9%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News