1.200 CEO dunia akan berkumpul di Bali



JAKARTA. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Kerjasama Asia Pasifik (APEC) di Bali akan dihadiri 1.200 chief executive officer (CEO) perusahaan kelas dunia dari berbagai negara.

Kehadiran para CEO itu dilakukan, karena KTT yang berlangsung pada 5 sampai 9 Oktober juga menyelenggarakan APEC-CEO Summit. Jumlah peserta pertemuan  APEC-CEO Summit kali ini lebih banyak dibandingkan peserta pertemuan serupa di Rusia tahun lalu.

Informasi ini disampaikan oleh Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, Senin (30/9). Ia menilai, tingginya animo bos perusahaan global bertemu di Bali merupakan sinyal positif bagi Indonesia, sebagai penyelenggara APEC di Bali.


"Ini mencerminkan daya tarik Indonesia sebagai penyelenggara KTT untuk kedua kalinya," tutur Firmanzah. Sejumlah para  CEO yang hadir antara lain dari perusahaan-perusahaan Asia Pasifik seperti General Electric, CNN, DHL, Sumitomo, Bloomberg, Fedex, dan lainnya.

Mereka adalah korporasi kelas dunia yang memainkan peran penting dalam lanskap bisnis dunia dewasa ini. "Karena itu, tidak berlebihan jika tingginya minat pada penyelenggaraan APEC-CEO Summit kali ini juga menghadirkan ekspektasi yang tinggi bagi peserta termasuk Indonesia," terang Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.

Ia membeberkan, Asia Pasifik adalah kawasan yang menguasai 56% GDP dunia, atau mencapai US$ 46.6 triliun pada akhir 2012 lalu. Pertemuan APEC-CEO Summit di Bali diharapkan mampu mendorong perdagangan dan investasi kawasan, sebagai upaya pemulihan ekonomi global sekaligus penopang pertumbuhan perekonomian dunia.

Pemerintah Indonesia berharap, APEC CEO Summit 2013 di Bali bisa menghasilkan sejumlah keputusan strategis untuk terus mendorong penguatan kawasan Asia Pasifik di tengah gejolak industri keuangan global.

Pertemuan kali ini mengangkat tema "Towards Resilience and Growth: Reshaping for Global Economy". Nantinya dalam pertemuan akan dibahas sejumlah program pembangunan kawasan dan peluang kerja sama yang dapat ditawarkan kepada swasta untuk mendorong penguatan kawasan.

Firmanzah bilang, kerjasama dan kemitraan strategis pemerintah bersama swasta diharapkan dapat mendorong berbagai agenda pembangunan infrastruktur dan industri di kawasan Asia Pasifik.

APEC CEO Summit 2013, lanjut Firmanzah, merupakan peluang strategis untuk mendorong sejumlah pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan khususnya dalam skema Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri