KONTAN.CO.ID - Orangtua pastinya akan khawatir saat buah hati mengalami demam. Selain dengan obat, Anda bisa menurunkan demam anak dengan beberapa cara yang alami. Demam biasanya menjadi salah satu tanda sakit pada anak. Jika sudah demikian, orangtua umumnya akan memberikan obat penurun panas seperti paracetamol dalam bentuk sirup. Meningkatnya kasus gagal ginjal akut pada anak yang diakibatkan obat penurun panas sirup membuat orangtua menjadi lebih waspada.
Dokter Spesialia Anak sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Gina Noor Djalilah membagikan sejumlah tips menangani demam tinggi pada anak.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini 2 Kandungan di Paracetamol Sirup yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut Anak Cara alami menurunkan demam anak
Berikut ini cara untuk menurunkan demam pada anak yang dibagikan oleh dosen FK UM Surabaya:
Menurut Gina, hal pertama yang perlu dilakukan orangtua saat anak panas adalah tetap tenang dan jangan panik.
Cara selanjutnya adalah mengukur suhu anak menggunakan alat ukur yang sesuai yaitu thermometer. Orangtua wajib memiliki thermometer di rumah. Jika setelah dikur suhu anak di atas 37,5 derajat Celcius, artinya anak mengalami demam.
Cara selanjutnya untuk menurunkan demam anak menurut Gina adalah dengan mengompres. “Ketiga kompres seka dengan air hangat. Kompres air hangat pada bagian lipat ketiak dan lipat selangkangan selama 10-15 menit untuk membantu menurunkan demam. Lakukan secara berkala selang 30-45 menit,”tutur Gina
- Menggunakan gunakan pakaian dan selimut yang tipis.
Pakaian yang terlalu tebal berisiko menaikan suhu tubuh buah hati. Atur suhu ruangan senyaman mungkin agar tidak terlalu panas. Buka jendela kamar agar sirkulasi udara cukup baik dan suhu ruangan tetap terjaga.
Baca Juga: Ini Syarat Daftar Lowongan Magang di Kemenkeu 2022, Mahasiswa Wajib Catat - Mencukupi kebutuhan kebutuhan cairan tubuh.
Biasanya ketika anak sedang tidak enak badan cenderung enggan makan dan minum. Coba terus berikan minum kepada anak agar demamnya turun. “Ketika demam, anak butuh mendapatkan asupan cairan yang cukup karena air di dalam tubuh mereka cepat hilang karena ia berkeringat atau karena ia banyak pipis,”imbuhnya lagi. Menurut Gina, jika anak demam disertai dengan muntah dan diare, air dalam tubuh dapat dengan mudah hilang. Karena itu, orang tua perlu mendorong anak untuk mengkonsumsi cairan, baik minuman hangat maupun air putih bersuhu normal.
Makanan hangat, seperti bubur atau sup ayam, dapat membantu anak untuk tetap terjaga staminanya walaupun sedang tidak fit. Jangan lupa untuk menambahkan asupan buah-buahan yang kaya akan vitamin C, karena vitamin C sangat membantu meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan bakteri atau virus penyebab demam pada anak.
- Memberikan pijatan ringan.
Salah satu cara menurunkan anak demam tinggi dengan alami adalah dengan memijatnya dengan ramuan herbal, seperti minyak esensial. Campurkan minyak tersebut dengan bawang putih, minyak kelapa, hingga asam jawa. Oleskan ke bagian kaki, tangan, dan perut anak.
- Kedelapan jaga suhu ruangan.
Menjaga suhu ruangan artinya kamar atau ruangan yang ditempati anak tidak memiliki suhu yang panas maupun terlalu dingin.
Baca Juga: Gejala-Gejala Tipes atau Demam Tifoid pada Anak yang Wajid Diwaspadai Orangtua - Jangan menggunakan kipas angin yang terlalu kuat.
Salah satu penyebab demam tinggi adalah adanya angin yang masuk ke dalam tubuh anak. Untuk mengatasinya, orang tua bisa menjauhkan anak dari jangkauan kipas angin.
Cara menurunkan panas anak yang terakhir adalah dengan mencukupi kebutuhan istirahat anak. Saat suhu tubuh anak naik, maka pastikan anak untuk beristirahat cukup dalam ruangan yang tenang. Tidur memiliki banyak manfaat bagi tubuh ketika sedang mengalami demam, termasuk di antaranya adalah memungkinkan tubuh untuk memulihkan energi yang dihabiskan oleh sistem kekebalan tubuh karena melawan infeksi. “Tidur juga membantu menghilangkan stres akibat sakit. Selama tidur, tubuh anak akan mengisi kembali sel-sel yang telah hilang termasuk sel darah putih yang memiliki fungsi vital melawan bakteri dan virus dalam tubuh,” jelas Gina. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News