JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) memastikan proyek Mass Rapid Transit (MRT) tahap pertama yakni dari Lebak Bulus-Bunderan HI dengan nilai proyek Rp 15 triliun akan terealisasi pertengahan 2016. Proses tender konstruksi bahkan telah dimulai, setelah 10 konsorsium kontraktor hasil prakualifikasi lelang disetujui Japan International Cooperation Agency (JICA). Dirjen Perkeretaapian Kemhub, Tundjung Inderawan mengatakan, jadwal proses penawaran harga dilakukan Juni atau Juli tahun ini dan dilanjutkan penetapan pemenang. Saat itu, proses konstruksi awal bisa dimulai. "Pertengahan 2016, kita sudah punya MRT," ujarnya dia, Kamis (5/4). Pekerjaan konstruksi dibagi enam paket konstruksi fisik yang akan diperebutkan 10 konsorsium. Tugas ke-10 konsorsium dibagi dua, yakni lima konsorsium konstruksi untuk segmen bawah tanah, dan lima konsorsium untuk proyek di permukaan tanah.
10 Konsorsium MRT telah disetujui JICA
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) memastikan proyek Mass Rapid Transit (MRT) tahap pertama yakni dari Lebak Bulus-Bunderan HI dengan nilai proyek Rp 15 triliun akan terealisasi pertengahan 2016. Proses tender konstruksi bahkan telah dimulai, setelah 10 konsorsium kontraktor hasil prakualifikasi lelang disetujui Japan International Cooperation Agency (JICA). Dirjen Perkeretaapian Kemhub, Tundjung Inderawan mengatakan, jadwal proses penawaran harga dilakukan Juni atau Juli tahun ini dan dilanjutkan penetapan pemenang. Saat itu, proses konstruksi awal bisa dimulai. "Pertengahan 2016, kita sudah punya MRT," ujarnya dia, Kamis (5/4). Pekerjaan konstruksi dibagi enam paket konstruksi fisik yang akan diperebutkan 10 konsorsium. Tugas ke-10 konsorsium dibagi dua, yakni lima konsorsium konstruksi untuk segmen bawah tanah, dan lima konsorsium untuk proyek di permukaan tanah.