KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diabetes melitus penyakit yang umum diderita masyarakat tanah air. Ini obat herbal yang efektif mengobati diabetes melitus. Diabetes melitus atau yang lebih dikenal sebagai kencing manis, bukanlah penyakit yang asing untuk sebagian masyarakat tanah air.
Baca Juga: 5 hal yang membuat gula darah naik Sebab, diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit yang umum diderita oleh masyarakat. Mengutip dari buku berjudul Care Your Self: Diabetes Melitus, seseorang dikatakan menderita penyakit diabetes melitus bila kadar gula dalam darah lebih besar dari 200mg/dl. Penyakit diabetes melitus disebabkan kurang aktifnya produksi hormon insulin dari sel kelenjar langerhans pada organ pankreas. Kondisi tersebut terjadi karea menyusutnya jumlah sel penghasil hormon insulin. Namun ada pula seseorang yang menderita diabetes melitus meskipun jumlah sel hormon insulin cukup. Hal ini disebabkan insulin tidak efisien dan tubuh tidak mampu mengoksidasi glukosa menjadi energi. Diabetes Melitus disebabkan oleh banyak faktor yakni, keturunan, penggunaan obat-obatan tertentu, pola hidup tidak sehat, dan obesitas. Penyakit diabetes melitus harus segera ditangani. Bila tidak, penyakit ini akan menggerogoti tubuh penderitanya. Ada beberapa cara untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes melitus. Pertama, penderita bisa melakukan olahraga secara rutin. Kedua, penderita harus mengonsumsi makanan yang tidak memicu naiknya gula darah. Ketiga, penderita bisa mengonsumsi obat resep dokter. Bila tidak ingin mengonsumsi obat kimia, penderita diabetes melitus bisa minum obat herbal.
Obat herbal untuk diabetes melitus
Belakangan obat herbal jadi idola sebagian masyarakat. Maklum saja, obat herbal mudah ditemukan atau bisa dibuat sendiri di rumah. Selain itu, obat herbal dipercaya aman untuk dikonsumsi dan minim efek samping. Untuk Anda yang sedang menderita penyakit diabetes melitus ada cukup banyak pilihan obat herbal yang bisa dikonsumsi. Berikut, obat herbal yang dipercaya efektif mengobati penyakit diabetes melitus. 1. Bengkuang Buah bengkuang tenar dalam dunia kecantikan herbal. Sebab, bengkuang dipercaya efektif menjaga kesehatan kulit. Faktanya, bengkuang juga bermanfaat sebagai obat herbal untuk diabetes melitus. Bila ingin merasakan manfaatnya, Anda cukup sediakan 1-2 buah bengkuang matang. Anda kupas lalu cuci sampai bersih buah bengkuang. Setelah itu, Anda parut dan peras. Anda minum air perasan bengkuang dua kali sehari pada malam dan pagi hari secara teratur. 2. Daun belimbing wuluh Selain jadi pelengkap masakan, belimbing wuluh juga bermanfaat sebagai obat herbal yang ampuh menyembuhkan sejumlah penyakit. Tidak hanya buahnya, bunga dan daunnya juga bermanfaat untuk mengobati sejumlah penyakit seperti batuk, sariawan, demam, sampai penyakit diabetes melitus. Mengutip dari Buku Toga, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian untuk mengobati penyakit diabetes melitus bagian yang digunakan adalah daun belimbing wuluh. Berikut bahan dan cara membuat ramuan daun belimbing wuluh untuk mengobati penyakit diabetes melitus alias kencing manis. Bahan
- Daun belimbing wuluh 20 gram
- Air secukupnya
Anda cuci bersih daun belimbing wuluh. Kemudian, Anda lumatkan alias tumbuk daun belimbing wuluh dengan air. Anda tumbuh daun belimbing wuluh sampai halus. Anda minum tumbukan daun belimbing 1/4 cangkir dua kali sehari. 3. Duwet Duwet memiliki bentuk seperti anggur dan berwarna hitam. Duwet muda memiliki rasa asam tapi saat sudah matang rasanya manis. Mengutip dari buku 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya,karya Drs. H. Arief Hariana, duwet memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya, duwet bermanfaat sebagai obat herbal penyakit diabetes melitus. Hal ini disebabkan duwet memiliki sifat antidiabetes dan mengandung tanin yang bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Bagian duwet yang bermanfaat sebagai obat herbal diabetes melitus adalah bijinya. 4. Ciplukan Ciplukan merupakan tanaman liar yang banyak tubuh di sawah kering, dan kebun. Asal tahu saja, ciplukan bisa tumbuh subur di daerah dataran rendah dengan ketinggan maksimal 1550 di bawah permukaan tanah. Pohon ciplukan punya bunga dengan bentuk unik berwarna kuning. Sedangkan, buah ciplukan berbentuk bulat berwarna hijau kekuningan saat masih muda. Mengutip dari buku berjudul Tanaman Obat Tradisional Volume 2 karya Thomas A.N.S., buah ciplukan mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C, dan gula. Zat-zat tersebut membuat ciplukan banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Salah satu penyakit yang bisa diobati ciplukan adalah diabetes melitus. 5. Kayu manis Sudah bukan hal asing bila kayu manis banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dan taburan makanan serta minuman. Fakta lainnya, kayu manis bermanfaat sebagai obat herbal yang dipercaya mampu mengobati sejumlah penyakit. Melansir dari buku berjudul Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2, kayu manis mengandung minyak asiri eugenol, safrole, sinamaldehide, tannin, flavonoid, kalsium, oksalat, dan damar. Mengutip buku berjudul The Miracle of Herb karya dr Prapto Utami, Desty Ervira Puspaningtyas S.Gz, kayu manis mengandung senyawa kafeat dan sinamat yang berperan untuk menghambat aktivitas enzim glukosidase. Bila aktivitas enzim glukosidase terhambat, efeknya kadar gula darah menurun. 6. Daun kelor Mengutip dari buku berjudul Khasiat Jitu Daun Kelor dan Sirih Merah Tumpas Penyakit karya Dani Hendarto, daun kelor segar mengandung betakaroten, thiamin, riboflavin, kalisum, vitamin C, karbohifrat, ferrum, magnesium, fosfor, kalium, dan zinc. Daun kelor memiliki sifat antidiabetik, hal inilah yang membuat daun kelor dipercaya efektif mengobati diabetes melitus. Obat herbal di atas memang dipercaya efektif untuk mengobati diabetes melitus. Ada baiknya, Anda mengonsumsi obat herbal tersebut sesuai takaran atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 7. Daun kersen Daun kersen bukanlah daun sembarang daun. Daun kersen mengandung cukup banyak vitamin dan nutrisi. Mengutip dari buku berjudul Apotik Herbal di Sekitar Anda: Buku yang Memuat Jenis-Jenis Daun Herbal, karya Obi Andareto, daun kersen mengandung saponin dan flavonoid. Senyawa aktif tersebut berperan untuk meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. Hal ini yang membuat daun kersen kerap dijadikan obat diabetes melitus alias kencing manis. 8. Rambut jagung Melansir dari buku berjudul Bebas diabetes ala hembing, rambut jagung mengandung potassium nitrat, vitamin K, volatil alkaloid, asam yashushu, stigmasterol, dan beta-sitosterol. Selain itu, rambut jagung juga memiliki efek farmakologis diuretik alias peluruh kecing, penurun panas, menetralisir hati, dan melancarkan pengeluaran empedu. Untuk merasakan manfaat rambut jagung sebagai obat herbal diabetes melitus, Anda cukup siapkan 30 gram - 50 gram rambut jagung dan air secukupnya. Anda rebus rambut jagung sampai mendidih, dinginkan lalu minum. 9. Biji alpukat Melansir dari buku berjudul Sehat Alami Dengan Herbal: 250 Tanaman Berkhasiat Obat karya Gagas Ulung, Pusat Studi biji alpukat bermanfaat sebagai obat herbal untuk diabetes melitus. Untuk merasakan manfaatnya, Anda iris tipis-tipis dan jemur biji alpukat sampai kering. Setelah itu, Anda blender biji alpukat sampai halus. Anda masukkan serbuk biji alpukat tersebut di dalam kapsul. Anda minum kapsul biji alpukat satu kali sehari. 10. Daun sendok Melansir dari buku berjudul Tanaman Obat Perlancar Air Seni, daun sendok mengandung banyak vitamin dan nutrisi. Daun sendok vitamin B1, C, dan A, Kalium, dan senyawa aktif lainnya. Daun sendok memiliki efek farmakologis menghentikan batuk, peluruh dahak, antiradang, antiseptik, memperbaiki penglihatan dan hati. Daun sendok juga bermanfaat sebagai obat herbal diabetes melitus. Membuat obat herbal ini cukup mudah, Anda rebus 16 gram daun sendok kering, 10 gram daun mimba dengan 6 gelas air.
Anda rebus semua bahan sampai mendidih dan menyisahkan air setengahnya. Anda minum obat herbal tersebut pagi dan sore. Ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi salah satu obat herbal di atas.
Baca Juga: 13 Obat herbal untuk batuk yang bahannya mudah didapat Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati