JAKARTA. Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sejak diluncurkannya sejak tahun 2014 terus mengalami defisit anggaran. Bukan menurun, defisit anggaran di BPJS Kesehatan terus meningkat. JKN-KIS terus menerus mengalami defisit anggaran karena banyak yang menunggak iuran. Tercatat, sejak diluncurkan di tahun 2014, defisit yang terjadi senilai Rp 3,3 triliun. Berjalan di 2015, defisitnya malah naik menjadi Rp 5,7 triliun. Di tahun 2016 terus membengkak senilai Rp 9,7 triliun. Untuk menyelesaikan hal ini, pemerintah memutuskan untuk membantu BPJS Kesehatan melalui skema gotong royong di Pemerintah Daerah. Skema gotong royong ini nantinya akan diwajibkan untuk setiap Pemerintah Daerah di 34 provinsi di Tanah Air.
10% pendapatan pemda akan masuk BPJS Kesehatan
JAKARTA. Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sejak diluncurkannya sejak tahun 2014 terus mengalami defisit anggaran. Bukan menurun, defisit anggaran di BPJS Kesehatan terus meningkat. JKN-KIS terus menerus mengalami defisit anggaran karena banyak yang menunggak iuran. Tercatat, sejak diluncurkan di tahun 2014, defisit yang terjadi senilai Rp 3,3 triliun. Berjalan di 2015, defisitnya malah naik menjadi Rp 5,7 triliun. Di tahun 2016 terus membengkak senilai Rp 9,7 triliun. Untuk menyelesaikan hal ini, pemerintah memutuskan untuk membantu BPJS Kesehatan melalui skema gotong royong di Pemerintah Daerah. Skema gotong royong ini nantinya akan diwajibkan untuk setiap Pemerintah Daerah di 34 provinsi di Tanah Air.