JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah menutup pekan ini pasca reli tiga hari, Jumat (13/5). Mengacu data RTI, indeks ditutup terkoreksi 0,87% atau 41,607 poin ke level 4.761,715 pukul 16.14 WIB. Tercatat 173 saham bergerak turun, 120 saham bergerak naik, dan 92 saham stagnan. Perdagangan akhir pekan ini melibatkan 4,39 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,73 triliun. Seluruh indeks sektoral memerah, menyeret IHSG. Sektor industri dasar memimpin penurunan 10 indeks sektoral 3,95%. Selanjutnya diikuti aneka industri turun 2,63%, agrikultur turun 1,99%, serta manufaktur turun 1,18%.
Aksi jual asing turut menenggelamkan indeks ke zona merah. Di pasar reguler,
net sell asing Rp 287,907 miliar dan
net sell asing keseluruhan perdagangan sebesar Rp 341,220 miliar. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 7,89% ke Rp 3.150, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 5,82% ke Rp 16.575, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 5,70% ke Rp 1.655. Pasar Asia jatuh Sementara itu, indeks acuan regional menuju penurunan terendah satu bulan. Laporan pendapatan Inpex Corp sampai Mitsubishi Materials Corp mengecewakan investor, ditambah penguatan minyak kembali terpangkas. Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,3 % menjadi 125,95 pada 16:06 di Hong Kong, siap untuk penutupan terendah sejak 7 April dan pelemahan pekan ketiga. Momentum bullish pasar saham pada Februari mulai tersendat bulan lalu. Sebagai tanda-tanda kelemahan ekonomi global dan pendapatan perusahaan yang mengecewakan meningkatkan kekhawatiran mengenai apakah pejabat bank sentral akan dapat secara efektif mendorong pertumbuhan. "Tidak ada banyak keyakinan di pasar. Pasar masih didorong oleh gerakan sentimen Bank dan mata uang sentral. Pendapatan Musim di Jepang belum besar,” kata Oliver Lee, direktur investasi Old Mutual Global Investors ( Asia Pacific ) Ltd Perusahaan-perusahaan pada indeks Topix Jepang telah melaporkan pendapatannya sejak awal April, sekitar 62% tidak sesuai perkiraan keuntungan analis, menurut data yang dikumpulkan oleh
Bloomberg.
Saham Inpex merosot 4,2 % setelah memperkirakan laba operasi yang jatuh jauh dari harapan. Yokohama Rubber Co anjlok 8,9 % setelah melaporkan kuartal pertama laba bersih anjlok. Indeks Topix merosot 1,3 %. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,5 %. Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,6 %. Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 %. Indeks FTSE Bursa KLCI Malaysia tenggelam 1,5 % di tengah spekulasi aksi jual asing. Indeks Taiex Taiwan turun 0,7 %. Indeks Straits Times Singapura turun 0,8 %. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1 %. India S & P BSE Sensex turun 1,3 %. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto