10 tahun berdiri, BNI syariah naik kelas ke BUKU III di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BNI Syariah menyelenggarakan puncak milad ke-10 bertajuk Tasyakur Hasanah secara virtual. Setelah 10 tahun beroperasi, BNI Syariah di tahun ini mampu naik kelas ke BUKU III.

Milad yang diadakan pada saat new normal ini diselenggarakan dalam format webinar dengan beberapa rangkaian acara diantaranya Seremoni Tasyakur Hasanah Milad ke-10 BNI Syariah; kajian sSingkat KH. Abdullah Gymnastiar; launching buku Hasanah Perjalanan Kebaikan cerita 10 tahun BNI Syariah, launching produk dan aplikasi Hasanahku, Smart Shodaqoh, Hasanah Online, dan Hasanah Employee App (Hey).

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo berharap, dalam perayaan Tasyakur Hasanah secara virtual ini semaraknya tidak hanya dirasakan oleh insan hasanah di seluruh Indonesia saja, tapi juga disaksikan oleh mitra dan kalangan media.


Baca Juga: Walau ibadah haji batal, bank syariah pastikan dana calon jamaah tetap aman

“Dalam satu dekade ini, BNI Syariah mampu memberikan perbaikan dalam seluruh aspek baik spiritual, bisnis, maupun layanan. Hal ini pada akhirnya yang akan membawa peluang-peluang baru dan manfaat yang optimal bagi segenap stakeholder dan shareholder BNI Syariah,” kata Firman dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (19/6).

Menurut Firman, April tahun 2000 jadi penanda lahirnya Unit Usaha Syariah (UUS) BNI yang menjadi cikal bakal BNI Syariah sebagai salah satu pemain besar di perbankan syariah di Indonesia. UUS BNI membuka 5 cabang pertamanya pada 29 April 2000.

UUS BNI terus mengepakkan sayapnya, hingga pada 2010 memutuskan memisahkan diri. Bank BNI Syariah pun terus melaju sebagai bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Selama 10 tahun perjalanan, BNI Syariah terus bertumbuh, hal tersebut dibuktikan dengan adanya pertumbuhan dari sisi aset, laba, pembiayaan, dan DPK. Diawali dengan aset sebesar Rp 6,3 triliun rupiah di tahun 2010, bertumbuh menjadi Rp 49,9 triliun di tahun 2019. Pertumbuhan laba perusahaan yang semula berada pada posisi Rp 37 miliar di 2010, tumbuh menjadi Rp 603 miliar di 2019.

Dari sisi pembiayaan, di tahun 2010 penyaluran pembiayaan sebesar Rp 3,5 triliun meningkat menjadi Rp 32,6 di tahun 2019. Sedangkan penghimpunan dana di tahun 2010 sebesar Rp 5,2 triliun, tumbuh menjadi Rp 43,8 triliun di tahun 2019. Secara sustain, BNI Syariah mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan rata-rata diatas 25%.

Kinerja BNI Syariah selama 10 tahun ini didukung inovasi produk dan layanan BNI Syariah diantaranya Tabungan dengan Akad Wadiah; Tabungan BNI iB Baitullah Hasanah; Wakaf Hasanah; Hasanah Online; BNI iB Hasanah Card; Hasanahku; BNI Griya Swakarya iB Hasanah.

Kinerja 10 tahun BNI Syariah juga tidak lepas dari sinergi BNI Syariah dengan BNI sebagai perusahaan induk, dimana BNI Syariah didukung teknologi yang dimiliki BNI sehingga lebih efisien. Selain sinergi dari sisi teknologi, BNI Syariah juga bersinergi dengan BNI terkait jaringan, dimana 1.747 outlet milik BNI dapat melayani transaksi syariah melalui produk-produk BNI Syariah.

Kontribusi BNI Syariah untuk membangun negeri juga dilakukan dengan partisipasi dalam pembiayaan sindikasi proyek infrastruktur seperti pembangunan Tol Pemalang-Batang dan Tol Jakarta-Cikampek, serta pembiayaan UMKM melalui program Deureuham bekerja sama dengan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif). BNI Syariah juga bekerja sama dengan berbagai institusi dalam pengembangan ekosistem halal, seperti lembaga pemerintahan, institusi pendidikan, institusi kesehatan, travel, developer perumahan, dan startup fintech.

Pada tahun 2020, BNI Syariah tercatat telah naik kelas ke Buku III, setelah pemegang saham melakukan setoran modal inbreng sebesar Rp 255 miliar. BNI Syariah juga mencetak laba bersih Rp 214,01 miliar pada triwulan I 2020, naik 58% dibandingkan periode sama 2019 sebesar Rp 135,35 miliar.

Baca Juga: BNI Syariah berkontribusi 5,88% dari total aset BNI di kuartal I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat