KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menunggu, realisasi kinerja tim ekonomi Presiden Prabowo Subianto termasuk komitmen memberantas praktik korupsi. ALI juga berharap Presiden Prabowo bisa membentuk badan khusus yang menangani rantai pasok dan logistik. "Kalau melihat pidato perdana Presiden Prabowo, semuanya bagus, berkomitmen memberatas korupsi dan kami mendukung itu," kata Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto saat berbicang dengan KONTAN, Senin (21/10/2024).
Baca Juga: 100 Hari Kabinet Prabowo, PHRI Minta Implementasi OSS Diperbaiki Apa yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya itu, ALI berharap tidak ada lagi kebocoran anggaran meski postur Kabinet Merah Putih terbilang gemuk. Pasalnya, korupsi ini sangat merugikan banyak pihak, selain uang negara yang hilang begitu saja. Artinya, Prabowo harus menindak tegas pembantunya yang korupsi. Terkait industri logistik, ALI berharap pemerintah saat ini bisa mendorong pembentukan Badan Rantai Pasok dan Logistik. Selama ini urusan logistik tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga. "Soal logistik ini tak hanya di distribusi saja tapi harus melihat rantai pasoknya hingga sumberdaya manusianya," jelas Mahendra. Menurut dia, kehadiran badan khusus urusan logistik itu cenderung sudah jadi kebutuhan. Hal ini tak terlepas dari makin urgennya sektor logistik dalam menopang perekonomian. Logistik dan supply chain bisa dibilang urat nadi ekonomi, perdagangan global dan nasional.
Baca Juga: Dilantik Jadi Wamen Perumahan, Fahri Hamzah Ungkap Tugas Berat dari Prabowo "Keberadaan badan khsusu ini juga untuk menekan biaya logistik di tanah air yang masih tinggi, masih di angka 14%," imbuh Mahendra. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024–2029 usai mengucapkan sumpah jabatan dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10). Pada pidato perdananya, Presiden Prabowo menekankan bahwa korupsi membahayakan negara. “Kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita, cucu-cucu kita,” ucap Presiden.
Menurut Prabowo, masih terdapat kebocoran anggaran, penyimpangan, dan kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah, maupun pengusaha yang tidak patriotik.
Tonton: Pelantikan Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo-Gibran Oleh sebab itu, Presiden RI 2024–2029 menegaskan bahwa pemerintahannya berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem, serta penegakan hukum yang tegas dan digitalisasi. “Insyaallah kita akan kurangi korupsi secara signifikan,” kata Prabowo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto