1.000 nasabah BCA terkena "sinkronisasi token"



JAKARTA. Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan sudah ada 1.000 nasabah yang terkena masalah "Sinkronisasi Token" saat login melalui Internet Banking bank tersebut.

"Kira-kira 1.000 (nasabah) yang kena, sedikit sih. Kita kan nasabah ada 13 juta, ini yang kita tahu. Mudah-mudahan mereka aware setelah kita sudah coba sosialisasi bahwa kalau lebih dari sekali diminta token jangan lakukan," jelas Jahja.

Menurut Jahja, masalah dalam "Sinkronisasi Token" tidak akan membuat BCA mengganti sistem yang sudah ada. Pasalnya, kata dia, hal tersebut dikarenakan virus yang mengenai komputer personal nasabah.


"Token masih pakai yang lama, tidak diubah-ubah. Tokennya tidak salah, itu terjadi karena virus di PC customer, ini yang susah. Karena hal tersebut tidak bisa kita cegah. Penanggulangannya dengan telepon Halo BCA, nanti ada tim yang memberikan antivirus, diberesekan baru lakukan transaksi," lanjut Jahja.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial tentang seorang nasabah BCA yang merasa bahwa rekeningnya dibobol setelah dia berulang kali gagal melakukan transaksi Internet Banking BCA. Saat nasabah tersebut melakukan login, muncul tampilan "Sinkronisasi Token" dan menyebabkan komputer hang.

Setelah restart dan kembali login ke Internet Banking BCA, nasabah mendapati uangnya telah berkurang sebesar Rp 13 juta. Menurut Jahja, BCA sudah melakukan sosialisasi terhadap temuan tersebut, melalui layanan Halo BCA dan juga media sosial. Jahja menyarankan untuk menelepon ke Halo BCA 500-888 kalau terjadi permintaan memasukkan token berulang-ulang. (Stefanno Reinard Sulaiman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie