JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan memberikan kemudahan bea masuk untuk barang modal dan bahan baku untuk investasi industri kakao di Indonesia. Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar setelah bertemu dengan beberapa wakil perusahaan coklat seperti Mars, Cargill, Olam International, Armajaro dan Ferrero di Amsterdam, Belanda pekan lalu. Mahendra yang hadir dalam acara European Cocoa Assocoation di Belanda itu juga menegaskan komitmen Indonesia dalam hal mengembangkan industri pengolahan kakao di dalam negeri bagi investor dan soal bea keluar (BK) kakao. Calon investor kakao tersebut bahkan mengingkan pemerintah Indonesia untuk tetap memberlakukan BK. “Yang jelas tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mencabutnya (BK),” kata Mahendra. Tidak hanya itu, pemerintah juga menawarkan insentif khusus bagi kakao yang sekarang ini sedang disusun oleh Kementerian Perindustrian. Kebijakan insentif untuk industri kakao tersebut disusun bersama dengan insentif untuk industri CPO dan juga industri karet. “Saat ini masih dalam finalisasi di Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” ungkapnya.
1001 iming-iming menarik untuk investor kakao
JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan memberikan kemudahan bea masuk untuk barang modal dan bahan baku untuk investasi industri kakao di Indonesia. Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar setelah bertemu dengan beberapa wakil perusahaan coklat seperti Mars, Cargill, Olam International, Armajaro dan Ferrero di Amsterdam, Belanda pekan lalu. Mahendra yang hadir dalam acara European Cocoa Assocoation di Belanda itu juga menegaskan komitmen Indonesia dalam hal mengembangkan industri pengolahan kakao di dalam negeri bagi investor dan soal bea keluar (BK) kakao. Calon investor kakao tersebut bahkan mengingkan pemerintah Indonesia untuk tetap memberlakukan BK. “Yang jelas tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mencabutnya (BK),” kata Mahendra. Tidak hanya itu, pemerintah juga menawarkan insentif khusus bagi kakao yang sekarang ini sedang disusun oleh Kementerian Perindustrian. Kebijakan insentif untuk industri kakao tersebut disusun bersama dengan insentif untuk industri CPO dan juga industri karet. “Saat ini masih dalam finalisasi di Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” ungkapnya.