104 hektare klaster industri hilir sawit siap dilego



JAKARTA. Pengembangan kawasan kluster industri berbasis kelapa sawit di Sei Mangkei Sumatra Utara tampaknya sudah menunjukkan perkembangan. Dari 1.400 hektare lahan yang akan dikembangkan, untuk tahap pertama akan dikembangkan seluas 104 hektare. Lahan ini sudah siap untuk dijual ke investor.Direktur Jenderal pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi mengatakan dari total lahan 104 hektare tahap pertama ini sudah siap dijual kepada investor. "Saat ini lahan 104 hektare ini sudah ada pengelolanya dan gedung serta fasilitas lainnya," ujarnya Senin (25/10).Dari total lahan seluas 104 hektare tahap pertama ini, hanya 70%-nya yang bisa dibangun atau seluas 72,8 hektar. Dari jumlah itu sebanyak 40%-nya sudah dibangun oleh PTPN. Sehingga, investor masih bisa menggunakan lahan seluas 32,8 hektare lahan. Salah satu investor yang sudah berminat untuk masuk ke kawasan Sei Mangkei adalah investor asal Jerman yaitu Ferrostal AG.Untuk mendukung pengembangan kawasan ini, pemerintah akan mengembangkan sarana pendukung seperti perumahan, pelabuhan, hotel dan penunjang lainnya. "Untuk pengembangan sarana seperti hotel, lapangan golf dan sarana lainnya mungkin bisa memakan lahan hingga 3000 hektare," jelas Dedi.

Asal tahu saja, saat ini pemerintah sudah menyiapkan master plan untuk industri hilir kelapa sawit, termasuk kawasan industri berbasis oleokimia di Sei Mangkei. Untuk kawasan Sei Mangkei, pemerintah tengah menyusun master plan wilayah industri yang dilengkapi dengan sarana kereta api dan pelabuhan.Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wachjudi mengatakan saat ini Kemenperin tengah menyusun amdal, studi kelayakan dan bisnis plan untuk pengembangan kluster industri hilir kelapa sawit di Sei Mangkei, Kuala Enok dan Dumai (Riau), dan Maloy. Menurut rencana penyusunan bisnis plan ini akan selesai pada Desember 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: