11 bank terbesar Tanah Air kuasai 63% aset perbankan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 11 bank terbesar Tanah Air menguasai lebih dari separuh aset perbankan di Tanah Air. Aset mereka mencapai  Rp 4.877,13 triliun per Juli lalu, sekitar 63% dari keseluruhan aset bank termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang total mencapai Rp 7.725,15 triliun.

Total aset bank per Juli 2018 ini meningkat 9,82% dari periode yang sama tahun lalu yang masih di Rp 4.440,92 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih menduduki urutan pertama dengan total aset tembus sebesar Rp 1.086.49 triliun. Jumlah aset BRI ini juga meningkat sebanyak 12,25% dari total aset pada bulan yang sama tahun sebelumnya.


Sedikit di bawah BRI, PT Bank Mandiri Tbk sampai dengan akhir Juli 2018 membukukan total aset bank only sebesar Rp 993,09 triliun. Realisasi tersebut meningkat 7,55% dari Juli 2017 yang mencapai Rp 923,37 triliun.

Berikut tabel 11 perbankan terbesar Tanah Air:

Nama Bank Jul-17 Jul-18 YoY
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk  967,91 1.086,49 12,25%
PT Bank Mandiri Tbk 923,37 993,09 7,55%
PT Bank Central Asia Tbk 720,39 784,19 8,85%
PT Bank Negara Indonesia Tbk  585,16 673,84 15,15%
PT Bank Tabungan Negara Tbk  224,68 264,51 17,73%
PT Bank CIMB Niaga Tbk 235,35 258,58 9,87%
PT Bank Panin Tbk 190,23 190,27 0,01%
PT OCBC NISP Tbk 144,67 162,07 12,02%
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 148,28 154,23 4,01%
PT Bank Permata Tbk 142,87 156,8 9,75%
PT Maybank Indonesia Tbk  158,01 153,06 -3,13%
TOTAL 4440,92 4.877,13 9,82%
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan, pihaknya berambisi untuk meningkat aset pada akhir tahun sebesar 9% sampai 12%. Sejalan dengan target pertumbuhan kredit perseroan yang dipatok tinggi tahun ini.

"Bank Mandiri akan terus berupaya tumbuh sehat dan berkelanjutan dengan menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2018 sekitar 11% sampai 13% yoy," ujar Rohan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (25/9).

Lanjutnya, tak hanya mendorong perkembangan aset lewat kredit. Bank Mandiri juga akan menggawangi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) agar tetap berada di kisaran 2,8% sampai 3,2% hingga akhir tahun.

Di sisi lain, margin bunga bersih ataupun net intrest margin (NIM) akan dijaga di level 5,7% hingga 5,8%.

Dalam mengejar rencana bisnis bank (RBB) 2018, strategi bisnis perseroan ini akan difokuskan pada tiga hal. Pertama, melakukan refocusing business dengan pertumbuhan bisnis akan difokuskan pada segmen korporasi dan segmen konsumer lantaran tingkat resiko yang lebih terkendali dan potensi cross selling yang besar.

Kedua, melakukan perbaikan fundamental dengan memastikan pertumbuhan bisnis yang pruden melalui penyesuaian organisasi, penguatan manajemen portofolio kredit, pengembangan fungsi supervisi kredit. Sambil meningkatkan otomasi proses kredit melalui business process reengineering.

Terakhir, melakukan penguatan infrastruktur bisnis lewat peningkatan sumber daya manusia dan teknologi informasi.

"Kami harap dengan strategi tersebut dapat terus meningkatkan volume bisnis dan pencapaian aset Bank Mandiri," imbuhnya. Sebagai tambahan informasi, per Juli 2018 lalu pertumbuhan kredit Bank Mandiri tercatat meningkat 11,32% yoy menjadi Rp 668,31 triliun.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih menjadi bank swasta dengan jumlah aset terbesar. Sampai dengan tujuh bulan pertama 2018, BCA mencatatkan aset sebesar Rp 784,19 triliun. Jumlah ini tumbuh sebesar 8,85% dari posisi pada periode yang sama tahun 2017 lalu.

Walau tak mematok target, Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra optimis pada semester II 2018 kinerja perseroan ini akan lebih tinggi. Alasannya, permintaan kredit dan kegiatan bisnis perbankan memang cenderung lebih deras pada paruh kedua.

"Dalam pertumbuhan sebuah bank, ada banyak yang diperlukan misalnya profitabilitas dan kualitas aset. Kami akan pertimbangkan semua peluang yang ada, yang pasti kami menginginkan pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan," tuturnya.

Masih mengenai aset perbankan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan pertumbuhan aset cukup signifikan pada Juli 2018 lalu. Berdasarkan laporan keuangan, total aset BTN di bulan Juli 2018 mencapai 17,73% menjadi Rp 264,51 triliun.

Berkat peningkatan tersebut, BTN menduduki posisi sebagai bank kelima dengan aset terbesar di Indonesia menyalip PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan aset per Juli 2018 sebesar Rp 258,58 triliun.

Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan pertumbuhan aset BTN di atas pertumbuhan industri di dorong oleh kenaikan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Hal ini terlihat pada Juli 2018 lalu, kredit BTN berhasil tumbuh sebesar 19,56% yoy. Sedangkan DPK BTN pada bulan yang sama berhasil tumbuh 17,27% yoy.

"Hingga saat ini BTN masih tetap fokus untuk menyalurkan kredit perumahan dengan komposisi di kisaran 90% dari keseluruhan portofolio kredit," tandas Mahelan. Bank bersandi emiten BBTN memproyeksi, hingga akhir tahun aset BTN akan tetap tumbuh pada kisaran 17% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia