11 Kelembagaan Ekonomi Petani Bersaing dalam Penghargaan SIMURP 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebanyak 11 Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) berwawasan Pertanian Cerdas Iklim (Climate Smart Agriculture) diusulkan oleh 10 Pemerintah Provinsi (Pemprov) sebagai Nominator untuk bersaing meraih Penghargaan SIMURP 2023. 

Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) sebagai upaya untuk menetapkan KEP ideal tingkat nasional.

Pemprov di berbagai wilayah Indonesia telah mengusulkan KEP-KEP unggulan mereka. Di Sumatera, Pemprov Sumut mengusulkan KEP Sujama di Kabupaten Deli Serdang dan KEP Sejahteran Bersama di Serdang Bedagai.


Baca Juga: Revisi Aturan Pupuk Bersubsidi, Petani Bakal Akses Pupuk Subsidi Pakai KTP

Sementara itu, Pemprov Sumsel mengusulkan KEP Karang Agung Lestari di Banyuasin. Di wilayah Jawa, Pemprov Jabar mengusulkan KEP Bina Mandiri Sejahtera di Indramayu, Pemprov Jateng mengusulkan KEP Arutala Agro di Purworejo, dan Pemprov Jatim menjagokan KEP Bumi Lestari di Jember.

Wilayah Kalimantan juga turut serta dengan Pemprov Kalteng mengusulkan KEP Satria Tani Jaya di Katingan. Pemprov NTB menjagokan KEP Maju Sejahera di Lombok Tengah, Pemprov NTT mengusulkan KEP Senai Horti di Nagekeo, KEP Sejahtera Awuliti diusulkan oleh Pemprov Sultra, dan Pemprov Sulsel mengusulkan KEP Sukses Bersama.

Teknologi CSA, dikembangkan oleh Kementan bersama SIMURP sejak 2019, telah memberikan kontribusi besar pada pembangunan pertanian dengan peningkatan produksi, produktivitas, indeks pertanaman, pendapatan petani, dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Program SIMURP sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang mendorong petani untuk mengembangkan hilirisasi produk, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo. Dalam konteks ini, pembentukan KEP dianggap sebagai langkah awal menuju korporasi petani.

Baca Juga: Punya Pasar Besar, Kemenperin Dorong Penguatan Industri Pengolahan Kakao

Dalam rangka pembangunan dan pengembangan KEP, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menekankan perlunya petani mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian. Ia juga menyarankan agar petani tidak lagi hanya menjual produk mentah, melainkan fokus pada pengolahan produk.

Dedi menambahkan bahwa pembentukan KEP sebagai cikal bakal korporasi petani harus didampingi oleh penyuluh dan melibatkan stakeholders terkait. Ini dianggap sebagai langkah krusial untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan korporasi petani.

Penghargaan SIMURP 2023 dipandu oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya. Pusluhtan menyusun panduan pengelolaan dan pelaksanaan SIMURP di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan kecamatan, serta melibatkan pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Adaptasi Produksi dan Konsumsi Pangan

Dalam penilaian untuk pemberian penghargaan, KEP yang diajukan harus memenuhi Persyaratan Umum, termasuk kegiatan usaha berkelompok berorientasi pasar di lokasi SIMURP, struktur organisasi kelembagaan petani, perencanaan usaha partisipatif, kemitraan usaha, dan dukungan aspek legal formal.

Aspek penilaian melibatkan organisasi, perencanaan, dan pengembangan, dengan metode penilaian yang mencakup seleksi persyaratan umum, administrasi, serta observasi lapangan. Dengan upaya ini, diharapkan tiga KEP terbaik dapat mewakili lokasi SIMURP tahun 2023 di tingkat nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli