11 Perusahaan Laksanakan Hilirisasi Batubara Hingga 2029



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya hilirisasi batubara menjadi salah satu strategi pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rangka peningkatan nilai tambah batubara.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Lana Saria mengungkapkan sudah ada 11 perusahaan yang berkomitmen melaksanakan hilirisasi batubara."Tercatat sudah 11 perusahaan yang berkomitmen dan sudah persiapkan hilirisasi batubaranya hingga 2030," ungkap Lana dalam Diskusi Publik Keekonomian Gasifikasi Batubara INDEF, Kamis (7/4).

Lana melanjutkan, langkah hilirisasi batubara ini menjadi salah satu upaya optimalisasi pemanfaatan batubara. Adapun, dari 11 perusahaan tersebut, sebanyak 3 proyek oleh tiga perusahaan sudah berproduksi.


Baca Juga: Permintaan Batubara dari Eropa Bisa Naik Tapi Indonesia Tak Bisa Memanfaatkannya

Ketiganya yaitu Proyek Semi Kokas oleh PT Megah Energi Khatulistiwa berkapasitas input 1 juta ton per tahun untuk menghasilkan semi kokas sebesar 500 ribu ton per tahun. Kemudian Proyek Coal Upgrading-Briqueting oleh PT Thriveni berkapasitas input 130 ribu ton untuk menghasilkan briket sebanyak 79-85 ribu ton. 

Terakhir, Proyek Coal Briqueting berkapasitas input 30 ribu - 40 ribu ton per tahun untuk menghasilkan briket sebanyak 10 ribu - 20 ribu ton per tahun. Adapun sejumlah proyek lainnya umumnya didominasi gasifikasi batubara baik oleh PKP2B maupun IUP.

Pertama, Proyek coal to dimethyl ether (DME) oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan kapasitas produksi 1,4 juta ton per tahun. Proyek ini diharapkan mulai produksi pada kuartal II 2025. Kedua, Proyek Coal to Methanol oleh PT Kaltim Prima Coal dan PT Kaltim Nusantara Coal dengan kapasitas produksi methanol sebesar 1,8 juta ton per tahun. Proyek ini ditargetkan rampung pada kuartal II 2025.

Ketiga, Proyek Coal to Methanol oleh PT Arutmin Indonesia dengan kapasitas produk 2,95 juta ton per tahun. Proyek ini ditargetkan mulai produksi pada 2026 mendatang. Keempat, Proyek Coal to Methanol oleh PT Kendilo Coal Indonesia dengan kapasitas produk 300 ribu ton per tahun. Proyek ini ditargetkan mulai produksi pada 2029 mendatang.

Baca Juga: Harga Batubara Terbang Tinggi, Pemenuhan DMO Jangan Terlupakan

Kelima, Proyek Semi Kokas oleh PT Multi Harapan Utama dengan produksi sebesar 500 ribu ton per tahun. Proyek ini direncanakan mulai berproduksi pada 2027. Keenam, Proyek Proyek Coal to Methanol/DME oleh PT Adaro Indonesia yang ditargetkan dapat mulai berproduksi pada 2026.

Ketujuh, Proyek Gasifikasi/Underground Coal Gasification (UCG) oleh PT Kideco Jaya Agung dengan kapasitas produksi ammonia sebesar 100 ribu ton per tahun dan urea sebesar 172 ribu ton per tahun. Proyek ini direncanakan produksi di tahun 2027.

Terakhir, Proyek Proyek Coal to Methanol/DME oleh PT Berau Coal dengan kapasitas produk semi kokas sebesar 500 ribu ton per tahun. Proyek ini ditargetkan mulai produksi pada 2029 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .