JAKARTA. Hampir setiap tahun, pemerintah direpotkan oleh persediaan stok dan gejolak harga daging sapi. Mimpi mewujudkan swasembada sapi pada tahun 2014 lalu di masa pemeirintahan sebelumnya gagal total. Malah yang terjadi, Indonesia mengalami kelangkaan daging sapi di pasaran, sampai para pedagang daging sapi pun mogok jualan. Untuk mengantisipasi kelangkaan daging dapi ke depan pemerintah mulai mengembangkan pembibitan sapi di dalam negeri. Salah satunya dengan mendorong kedatangan bibit dari Australia untuk kemudian dikembangkan di Indonesia. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kemtan) Muladno mengatakan dalam waktu dekat, pemerintah akan mendatangkan sebanyak 11.000 ekor sapi brahman cross asal Australia pada tahun ini. Rencananya sapi itu terdiri atas 1.100 ekor sapi jantan (10%) dan 9.900 ekor (90%) sapi betina. Sapi-sapi tersebut akan dikembangkan di Kalimantan Timur (Kaltim).
11.000 indukan sapi Australia segera tiba
JAKARTA. Hampir setiap tahun, pemerintah direpotkan oleh persediaan stok dan gejolak harga daging sapi. Mimpi mewujudkan swasembada sapi pada tahun 2014 lalu di masa pemeirintahan sebelumnya gagal total. Malah yang terjadi, Indonesia mengalami kelangkaan daging sapi di pasaran, sampai para pedagang daging sapi pun mogok jualan. Untuk mengantisipasi kelangkaan daging dapi ke depan pemerintah mulai mengembangkan pembibitan sapi di dalam negeri. Salah satunya dengan mendorong kedatangan bibit dari Australia untuk kemudian dikembangkan di Indonesia. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kemtan) Muladno mengatakan dalam waktu dekat, pemerintah akan mendatangkan sebanyak 11.000 ekor sapi brahman cross asal Australia pada tahun ini. Rencananya sapi itu terdiri atas 1.100 ekor sapi jantan (10%) dan 9.900 ekor (90%) sapi betina. Sapi-sapi tersebut akan dikembangkan di Kalimantan Timur (Kaltim).