KONTAN.CO.ID - Influencer atau pemengaruh memainkan peran penting dalam membentuk opini publik, termasuk di bidang keuangan. Kendati demikian, financial influencer atau finfluencer tidak selalu memiliki keahlian di sektor keuangan. Mereka kerap mempromosikan produk keuangan tertentu demi keuntungan pribadi. Akibatnya, informasi yang disampaikan finfluencer belum tentu benar, akurat, dan transparan sehingga berpotensi menyesatkan audiens maupun pengikutnya di media sosial. Permasalahan kemudian timbul saat konsumen yang membeli produk keuangan tersebut tidak memperoleh keuntungan seperti yang dijanjikan. Di China, undang-undang baru telah mewajibkan konten kreator dan influencer memiliki sertifikasi jika membuat konten bertopik sensitif seperti kedokteran, hukum, pendidikan, dan keuangan. Mereka harus bisa menunjukkan bukti keahlian berupa ijazah, lisensi profesional atau sertifikat untuk mendukung klaim kompetensinya.
11.11, Kontan Digital Diskon 60% Pakai Subscribe with Google
KONTAN.CO.ID - Influencer atau pemengaruh memainkan peran penting dalam membentuk opini publik, termasuk di bidang keuangan. Kendati demikian, financial influencer atau finfluencer tidak selalu memiliki keahlian di sektor keuangan. Mereka kerap mempromosikan produk keuangan tertentu demi keuntungan pribadi. Akibatnya, informasi yang disampaikan finfluencer belum tentu benar, akurat, dan transparan sehingga berpotensi menyesatkan audiens maupun pengikutnya di media sosial. Permasalahan kemudian timbul saat konsumen yang membeli produk keuangan tersebut tidak memperoleh keuntungan seperti yang dijanjikan. Di China, undang-undang baru telah mewajibkan konten kreator dan influencer memiliki sertifikasi jika membuat konten bertopik sensitif seperti kedokteran, hukum, pendidikan, dan keuangan. Mereka harus bisa menunjukkan bukti keahlian berupa ijazah, lisensi profesional atau sertifikat untuk mendukung klaim kompetensinya.
TAG: