12 investor asing ingin kelola bandara



JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) ditunjuk pemerintah menjadi salah satu konsultan untuk mengembangkan infrastruktur dalam negeri. Hingga saat ini Kementerian Perhubungan meminta IIF memberikan konsultasi, pihak swasta mana saja yang siap mengelola bandara di dalam negeri

Presiden Direktur IIF, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan sampai saat ini sudah ada 38 investor yang ingin mengelola. Dari seluruh investor tersebut, 12 perusahaan diantaranya merupakan investor asing. Dan mereka tertarik untuk mengelola bandara di wilayah yang banyak mengundang wisatawan.

"12 investor asing, dugaan saya mereka ingin bandara yang berhubungan dengan sektor pariwisata seperti Komodo dan Wakatobi," ujar Kartika, Kamis (12/12).


Kartika mengatakan, sepertiga  investor asing berasal dari Eropa. Mereka masih mencari daya tarik dan keuntungan dalam mengelola 10 bandara di dalam negeri. "Investor masih menggali, mereka memberi masukan dan ide," ungkap Kartika.

Rencananya pihak swasta akan menawarkan manajemen operasi bandara. Selain itu para investor juga ingin mengembangkan 10 bandara kelas tiga tersebut. "Sifatnya bangunan sudah ada operation maintanance saja, ada juga pengembangan, penambahan terminal," papar Kartika.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyebutkan bahwa ada 10 bandara yang dikelola pihak swasta. Mereka adalah bandara Raden Intan II (Lampung), Mutiara (Palu), Sultan Baabullah (Ternate), Komodo (Labuhan Bajo), Sentani (Jayapura), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Juwata (Tarakan), Fatmawati (Bengkulu), Hananjoeddin (Tanjung Pandan) dan Matahora (Wakatobi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan