1.265 IKM terhubung dalam e-smart IKM Kemenperin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Besarnya animo masyarakat Indonesia dalam berbelanja dalam jaringan dimanfaatkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) guna menaikkan kelaskan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia. Adapun langkah yang dilakukan oleh Kemenperin adalah mendorong pelaku IKM go online melalui program e-smart.

E-smart merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang terintegrasi dengan marketplace yang telah ada. Tujuannya untuk meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menargetkan terdapat 9.510 IKM terfasilitasi melalui program e-smart pada 2019.


“Saat ini sudah ada 1.265 IKM yang terfasilitasi oleh program e-smart. Padahal, target pada akhir tahun 2017 hanya 1.100 . Kemungkinan sampai akhir tahun bisa sampai 1.400 IKM yang terhubung," jelas Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih kepada Kontan.co.id pada Senin (23/10).

Pada perencanaan program e-smart 2017, Gati bilang hanya menganggarkan dana untuk e-smart sebanyak Rp 3 miliar dari Kemenperin. Namun kita program berjalan, Gati mengarahkan dana dekosentrasi (Dekon) sebanyak Rp 1,5 miliar.

"Guna mencapai target 9.510 IKM terhubung e-smart pada 2019, pada depan anggarannya kita naikin hingga 5 kali lipat. Bila tahun ini anggaran e-smart cuma Rp 3 miliar, tahun depan Rp 15 miliar supaya dapat 5.000 IKM tahun 2019 kita naikin lagi," papar Gati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto