JAKARTA. Pemerintah mengharuskan 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkantong tebal menjaga kestabilan harga surat utang negara (SUN). Hal tersebut merupakan upaya implementasi rencana pembentukan dana stabilisasi obligasi atau Bond Stabilization Fund (BSF). Deputi Menteri BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto mengatakan ke-13 BUMN berasal dari sektor perbankan, asuransi serta investasi. "Ada empat bank, tujuh asuransi, Jamkrindo dan kliring berjangka. Sedangkan untuk BUMN sekuritas hanya sebagai arranger saja," ujarnya, Selasa, (18/1). Namun, ia masih enggan menyebutkan besaran dana yang akan disiapkan oleh BUMN untuk tugas tersebut. “Belum bisa disebutkan. Soalnya sampai saat ini tak ada batas bagi BUMN untuk membeli,” singkatnya. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menjelaskan, penandatanganan MoU merupakan langkah lanjutan dari kesepakatan antara Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan menteri BUMN Mustafa Abubakar yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
13 BUMN berkantong tebal harus jaga nilai SUN
JAKARTA. Pemerintah mengharuskan 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkantong tebal menjaga kestabilan harga surat utang negara (SUN). Hal tersebut merupakan upaya implementasi rencana pembentukan dana stabilisasi obligasi atau Bond Stabilization Fund (BSF). Deputi Menteri BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto mengatakan ke-13 BUMN berasal dari sektor perbankan, asuransi serta investasi. "Ada empat bank, tujuh asuransi, Jamkrindo dan kliring berjangka. Sedangkan untuk BUMN sekuritas hanya sebagai arranger saja," ujarnya, Selasa, (18/1). Namun, ia masih enggan menyebutkan besaran dana yang akan disiapkan oleh BUMN untuk tugas tersebut. “Belum bisa disebutkan. Soalnya sampai saat ini tak ada batas bagi BUMN untuk membeli,” singkatnya. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menjelaskan, penandatanganan MoU merupakan langkah lanjutan dari kesepakatan antara Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan menteri BUMN Mustafa Abubakar yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu.