KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak 20 April 2020, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merealisasikan platform electronic proxy (e-Proxy) bernama eASY.KSEI. Sistem tersebut memungkinkan pemegang saham memberikan kuasa secara elektronik kepada pihak lain untuk hadir pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penerapan sistem ini lebih cepat dari rencana untuk mendukung kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tanggal 14 Mei 2020 menjadi hari pertama pelaksanaan RUPS oleh emiten yang menggunakan eASY.KSEI. Berdasar catatan KSEI, sejauh ini telah dilaksanakan 13 RUPS dan 4 RUPSLB dari 13 emiten menggunakan eASY.KSEI yang berjalan dengan baik. “Implementasi eASY.KSEI diharapkan mampu meningkatkan partisipasi dalam RUPS terutama di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan domisili investor yang tersebar di beberapa daerah, baik domestik maupun luar negeri," jelas Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo dalam keterangan pers yang disampaikan, Senin (18/5).
13 emiten telah memanfaatkan platform electronic proxy
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak 20 April 2020, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merealisasikan platform electronic proxy (e-Proxy) bernama eASY.KSEI. Sistem tersebut memungkinkan pemegang saham memberikan kuasa secara elektronik kepada pihak lain untuk hadir pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penerapan sistem ini lebih cepat dari rencana untuk mendukung kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tanggal 14 Mei 2020 menjadi hari pertama pelaksanaan RUPS oleh emiten yang menggunakan eASY.KSEI. Berdasar catatan KSEI, sejauh ini telah dilaksanakan 13 RUPS dan 4 RUPSLB dari 13 emiten menggunakan eASY.KSEI yang berjalan dengan baik. “Implementasi eASY.KSEI diharapkan mampu meningkatkan partisipasi dalam RUPS terutama di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan domisili investor yang tersebar di beberapa daerah, baik domestik maupun luar negeri," jelas Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo dalam keterangan pers yang disampaikan, Senin (18/5).