13 karyawan harian Indonesia Finance Today dipecat



JAKARTA. Manajemen PT Indonesia Finanindo Media, perusahaan media penerbit harian Indonesia Finance Today (IFT), melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) alias pemecatan terhadap 13 karyawan yang tergabung dalam Serikat Karyawan IFT pada Senin (2/4).

Abdul Malik, Juru Bicara Serikat Karyawan IFT bilang, pemecatan dilakukan setelah Serikat Karyawan IFT menuntut pengembalian pemotongan gaji yang dilakukan secara sepihak 5%-27,5% oleh manajemen sejak Februari 2012. Bukan hanya itu, Serikat Karyawan IFT juga menuntut pembayaran kompensasi tunai dari tunggakan Jamsostek serta tunggakan tunjangan kesehatan tahun 2011. "Semua tuntutan karyawan merupakan hak yang telah diatur dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara perusahaan dan karyawan," tegas Malik dalam siaran pers Serikat Karyawan IFT, Selasa (3/4).

Karyawan yang dipecat berasal dari beragam tingkatan, mulai dari reporter, asisten redaktur, redaktur, sampai redaktur pelaksana. Pemecatan itu didasarkan surat yang diteken Direktur Indonesia Finanindo Media Rosalie Ticman.


Keputusan sepihak ini terang ditolak oleh Serikat Karyawan IFT. Mereka kemudian menyerahkan masalah pemecatan ini kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta.

Serikat Karyawan IFT juga memberikan kuasa kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers untuk menanganni masalah ini. Selain itu, Serikat Karyawan IFT juga meminta advokasi kepada Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta.

Sayangnya, Rosalie Ticman belum bisa mengklarifikasi pemecatan ini. Dia berdalih sedang rapat. "Saya masih rapat mas, tolong di SMS (short message service) saja," kata Rosalie saat dihubungi KONTAN.

Perlu diketahui IFT merupakan media yang dipimpin oleh Abraham Arief. Mantan Direktur dan Head of Investment Banking Trimegah Securities ini menjabat Chief Executive Officer Indonesia Finanindo Media. Dia juga sekaligus merangkap sebagai pemimpin redaksi harian IFT.

Berdasarkan data yang dilansir Serikat Karyawan IFT, saham Indonesia Finanindo Media dimiliki oleh perusahaan asing Horizons Pte Ltd dengan kepemilikan saham 68%, serta Roy Edison Maningkas, Rudolfus Pribadi Agung Sujagad, Budi Purwanto, dan Rosalie Ticman masing-masing memiliki saham 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri