13 orang tewas akibat bom di bandara Brussel



BRUSSEL. Setidaknya 13 orang dilaporkan telah terbunuh dan lusinan terluka setelah dua ledakan mengoyak Bandara Zaventem, Brussels dalam serangan yang tampak seperti bunuh diri, demikian Sky News melaporkan.

Tembakan dilancarkan dan teriakan-teriakan berbahasa Arab sebelum ledakan bom terdengar, demikian menurut Kantor Berita Belgia, Belga, ketika ledakan ketiga menghantam stasiun metro Maalbeek di kota tersebut.

Siaran publik negara tersebut, VRT mengatakan ada 13 orang tewas dan 35 terluka di bandara dan sedikitnya 10 orang komuter tewas dalam ledakan di stasiun bawah tanah.


Video dan gambar-gambar di media sosial menunjukkan kepulan asap membumbung dari bangunan bandara dan kaca-kaca pecah.

Para penumpang yang kebingungan dan terkejut melarikan diri dari terminal ke tempat yang lebih aman saat mereka dievakuasi oleh polisi bersenjata.

Cuplikan-cuplikan video juga menunjukkan ubin-ubin di langit-langit mengotori lantai dan sabuk pengaman koper berserakan, koper dan tas ada di meja check in.

Menurut laporan, serangan yang diduga teror itu berpusat di meja American Airlines di aula keberangkatan sekitar jam 08.00 pagi waktu setempat.

Juru bicara bandara, Anke Fransen mengatakan ada dua ledakan di aula keberangkatan. Tim pertolongan pertama sudah disiagakan untuk menolong. "Satu orang sudah meninggal dunia dan mungkin ada beberapa lagi," katanya.

Serangan itu terjadi empat hari setelah penahanan dramatis tersangka serangan Paris, Salah Abdeslam di Ibu Kota Belgia tersebut.

Reporter Sky News Alex Rossi, di lokasi kejadian, mengatakan: "Saya sedang berada di duty free di Bandara Zaventem dan saya mendengar dua kali, ledakan yang sangat-sangat keras. Saya merasakan gedung bergetar. Ada debu dan asap juga," ujarnya.

Editor: Yudho Winarto