KONTAN.CO.ID - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menganugerahkan 13 perusahaan sebagai pemenang di sektor lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola yang baik (governance) dalam ESG Award 2024 By Kehati. Acara ini merupakan kali kedua setelah digelar oleh Yayasan Kehati pada 2023 lalu. Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan, penghargaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengapresiasi pelaku ESG investment dan keuangan berkelanjutan. "Selain untuk memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan dalam mempromosikan investasi berbasis ESG di pasar modal Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai ESG kepada para pelaku industri keuangan khususnya pelaku pasar modal Indonesia," ujar dia dalam malam penghargaan tersebut.
Ada tiga sektor yang masuk dalam penilaian ESG Award 2024 Kehati, yaitu sektor pasar modal (
capital market), sektor yang investasi berdampak (
impact investment), dan sektor utang & pembiayaan proyek (
debt and project financing). Sebanyak 13 perusahaan itu tersebar lagi dari berbagai bidang, mulai dari emiten, manajer investasi, penerbit surat utang, investor, dan fasilitator. Ada juga dari konsultan, perusahaan rintisan (
startup) dan UMKM berdampak (
impact entrepreneur), modal ventura, sampai dengan fasilitator investasi berdampak (
impact investment). Khusus emiten, seleksi dilaksanakan atas beberapa perusahaan terbuka yang tercatat sebagai konstituen Indeks SRI-KEHATI. Ini adalah indeks saham yang diluncurkan KEHATI bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2009. Riki berharap para pemangku kepentingan ini tetap berkomitmen mendorong investasi berkelanjutan dan menciptakan Indonesia yang lebih baik, sebagaimana tema pengharaan tahun ini yaitu "Sustainable Investment for A Better Indonesia".
Para Pemenang
Berikut para pemenang ESG Award 2024 by Kehati: A. Sektor Capital Market Kategori Emiten PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Avia Avian Tbk. Kategori Investor – Fund Manager PT BNP Paribas Asset Management PT Samuel Aset Manajemen Kategori Investor – Dana Pensiun Dana Pensiun Telkom B. Sektor Impact Investment Kategori Impact Entrepreneur PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) PT Sosial Bisnis Indonesia (SOBI) PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) Kategori Investor on Impact Investment East Ventures Kategori Facilitator ANGIN C. Sektor Debt & Project Financing Kategori Issuer/Borrower PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kategori Investor/Creditor PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) Kategori Facilitator PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”)
Membangun ekosistem ESG
Gita Syahrani, Chairwoman Koalisi Ekonomi Membumi menilai, penghargaan semacam ini memberi sinyal positif, di mana para pelaku usaha dihargai karena mereka memberikan impact atau dampak positif. Award ini juga memperlihatkan lembaga keuangan yang bukan hanya mengejar profit tapi juga
impact terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. "Kita berharap daya tarik ini semakin besar agar terbentuk ekosistem
entrepeneurs dan sumber daya bergerak ke sektor-sektor yang selama ini masih kurang dari sisi pendanaan, khususnya pelaku usaha yang ingin bikin
impact juga," kata Gita. Ketua Dewan Juri Darwin Cyril Noerhadi menjelaskan beberapa kriteria penilaian. Pada Kategori Capital Market atau pasar modal, di antaranya memiliki skor ESG KEHATI yang tinggi, adanya kenaikan skor ESG dibanding periode sebelumnya, jumlah produk dan dana kelolaan berbasis ESG. Selain itu, para pelaku juga harus memiliki strategi kebijakan dan praktik dalam mengintegrasikan aspek ESG dalam proses investasi baik untuk produk Reksadana dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), serta memiliki inisiatif dan komitmen dalam mengadopsi ESG pada proses dan praktik investasi. Untuk kategori kedua yakni Impact Investment, kriteria pemenang di antaranya entrepreneur dengan inovasi luar biasa yang berdampak positif bagi lingkungan, sosial, dan berimbas pada agenda
sustainability, khususnya pelestarian keanekaragaman hayati (
nature biodiversity), perubahan iklim, dampak atas karbon, pencegahan polusi & manajemen limbah, keterlibatan masyarakat, hingga performa bisnis yang baik. Kategori kedua ini juga mencari investor dengan jumlah investasi dan dana kelolaan yang didedikasikan untuk mendukung investasi berdampak, insiatif membangun
pipelines dan
startup incubation; serta fasilitator yang aktif membangun dan mendorong penerapan
impact investment di Indonesia. Kriteria untuk kategori ketiga, Debt & Project Financing, di antaranya
issuer atau
borrower yang menerbitkan surat utang atau instrumen lain yang berbasis hijau / keberlanjutan (
green/sustainability instrument).
Sedangkan investor atau kreditur yang dicari yaitu yang memberikan pembiayaan hijau atau berkelanjutan, dengan dampak yang signifikan; serta fasilitator yang aktif sebagai
enabler dalam membangun ekosistem pendukung
green project financing. Riki menambahkan, tren global saat ini sangat menuntut iklim bisnis dan investasi yang berkelanjutan dengan menganut prinsip-prinsip ESG. Investasi berbasis ESG tidak hanya sekadar memberikan keuntungan secara finansial, namun juga dampak positif secara sosial dan keberlangsungan Planet Bumi. "Prinisp investasi berbasis ESG juga sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan," kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia