130 Juta Warga AS Menyumbang Suara



WASHINGTON DC. Kandidat partai Republik John McCain berusaha tidak menghiraukan jajak pendapat. Sementara Barrack Obama, kandidat partai Demokrat, berupaya menjadi Presiden kulit hitam pertama di Amerika serikat (AS). Jajak pendapat ditutup di enam negara bagian di wilayah Timur, dengan indikasi awal bahwa suara mereka juga akan dihitung segera. Total pemilih pada pemilihan Presiden kali ini berjumlah 130 juta warga AS. Jika angka ini sungguh tepat, maka suara pada pemilihan saat ini akan menjadi lebih tinggi ketimbang pemilihan lain sejak tahun 1960. Di Virginia, kandang terkuat di mana Obama mengharapkan perolehan suara yang besar, Sekretaris negara bagian Jean Jensen mengatakan pada wartawan, "Ini adalah kemunculan yang sungguh fenomenal."Meski tak besar, suara juga dihitung dari mesin voting elektronik di sejumlah negara bagian, termasuk Florida, Ohio, dan Virginia. Obama dan istrinya memilih di Chicago, Illinois, dengan kedua putrinya. Tidak seperti pemilihan yang sudah-sudah, baik Obama maupun McCain masih meneruskan kampanyenya selama hari pemilihan. Obama di Indiana dan McCain di Colorado dan New Mexico. McCain menyurung suporternya untuk segera keluar dan memilih, bila perlu menyeret para tetangga di kanan dan kirinya untuk menuju bilik pemilihan. Tidak sedikit orang Amerika yang mengatakan bahwa mereka merasa perlu untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden yang bersejarah. Jadi bukan hanya karena ini yang pertama kalinya pemilihan Presiden Afro-Amerika. Faton Fall, 40, orang kulit hitam yang tengah antri di gereja Baptis di Chicago mengatakan, "Ini sangat berarti buat saya. Saya merasa terlibat. Saya tidak bisa bicara banyak."


Editor: