14 merek fesyen lokal mejeng di eksibisi Singapura satu bulan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat potensi fesyen di Indonesia kian meningkat, Bekraf gelar Rising Fashion 2018 di Singapura. Tujuannya, mempromosikan dan memasarkan produk fesyen lokal ke pasar global.

Joshua Puji Mulia Simandjuntak, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengatakan, program Rising Fashion merupakan pameran fesyen kolaborasi Indonesia dengan Singapura, sekaligus sebagai perayaan bentuk diplomatik kedua negara ini selama 50 tahun.

"Acara ini akan diselenggarakan mulai 1-30 Agustus 2018 di Paragon Mall Singapura. diikuti oleh 14 merek fesyen yang akan dibagi menjadi dua gelombang, mengingat space yang tersedia tidak terlalu banyak,” ujarnya dalam acara konferensi pers Rising Fashion 2018, Rabu (25/7).


Adapun 14 merek yang akan dihadirkan antara lain Purana, Saul, Nataoka, Hunting Field, Maison Met, Pattent Goods, Oaksva Jewellery, Woodka, Bermock, Danjyo Hiyoji, Alexalexa, D.Tale, Jeffry Tan, dan Diniira. 

Nantinya, akan disediakan pop-up store untuk tempat produk fesyen Indonesia mejeng di mal ini. Tapi, lantaran hanya disediakan 7 gerai, maka diberlakukan dua gelombang. 

Program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi para desainer untuk mengembangkan produk mereka secara global, mengingat kontribusi ekspor ekonomi kreatif di Indonesia, menjadi penyokong terbesar.

Dari data outlook ekraf, nilai total ekspor fesyen tahun 2016 sekitar US$ 10,90 miliar, berkontribusi ke ekspor ekraf sekitar 54,54%. Sedangkan fesyen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Ekraf menyumbang Rp 166 triliun atau berkontribusi 18,01%.

Karena itu, Josua berharap, pelaku ekraf bidang fesyen bisa mengembangkan produk dan kualitas bersamaan dengan kesempatan pameran di Singapura ini. 

“Karena jika ingin ke pasar global tentunya yang harus menjadi perhatian adalah kualitas,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia