14 Tanda Saluran Kemih Terkena Infeksi, Pantang Diabaikan



KONTAN.CO.ID - Infeksi saluran kemih harus diwaspadai. Informasi saja, saluran kemih adalah sistem drainase tubuh untuk mengeluarkan urin, yang terdiri dari limbah dan cairan ekstra.

Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), saluran kemih meliputi dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra. Semua bagian saluran kemih yang sehat harus bekerja sama dengan urutan yang benar agar buang air kecil berjalan normal.

  • Ginjal: menyaring sekitar 120-150 liter darah untuk membuang limbah dan menyeimbangkan cairan. Proses ini menghasilkan sekitar 1 hingga 2 liter urin per hari.
  • Ureter: tabung otot tipis yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih dan membawa urin ke kandung kemih.
  • Kandung kemih: Organ berongga, berotot, berbentuk balon yang mengembang saat diisi urin. Kandung kemih yang normal bertindak seperti reservoir. Itu bisa menampung urin sekitar 1,5-2 cangkir (240-480 ml).
  • Uretra: sebuah tabung yang terletak di bagian bawah kandung kemih yang memungkinkan urin keluar dari tubuh saat buang air kecil.
Saluran kemih juga terdiri dari dua set otot yang bekerja bersama sebagai sfingter. Sfingter berperan untuk menutup uretra untuk menahan urin di kandung kemih saat Anda berjalan ke kamar mandi.


Baca Juga: 5 Cara Mencegah Asam Urat Naik yang Mudah Untuk Anda Lakukan

Otot sfingter internal leher kandung kemih dan uretra tetap tertutup sampai otak Anda mengirimkan sinyal untuk buang air kecil. Otot sfingter eksternal mengelilingi sfingter internal dan memberikan tekanan ekstra untuk menjaga uretra tetap tertutup.

Anda dapat secara sadar menekan sfingter eksternal dan otot-otot dasar panggul agar urin tidak bocor. Ketika saluran kemih tidak sehat karena infeksi, akan ada beberapa tanda yang muncul.

Saluran kemih tidak sehat karena infeksi secara medis disebut sebagai infeksi saluran kemih (ISK).

Mengutip Cleveland Clinic, infeksi saluran kemih dibedakan dalam 3 jenis sesuai dengan lokasi infeksi yang terjadi, yaitu:

  • Infeksi kandung kemih disebut sistitis Infeksi uretra dikenal sebagai uretritis
  • Infeksi ginjal disebut pielonefritis
Baca Juga: 6 Aktivitas yang Membantu Kadar Gula Darah Tetap Stabil pada Penderita Diabetes

Mengutip Cleveland Clinic, infeksi saluran kemih menyebabkan lapisan saluran kemih menjadi merah dan teriritasi (peradangan). Berikut tanda-tanda saluran kemih tidak sehat karena infeksi secara umum:

  1. Nyeri di bagian samping (pinggul), perut atau daerah panggul
  2. Tekanan di panggul bawah.
  3. Sering buang air kecil (frekuensi)
  4. Kebutuhan mendesak (urgensi) untuk buang air kecil
  5. Kebocoran urin karena hilang kontrol kandung kemih (inkontinensia)
  6. Buang air kecil yang menyakitkan (disuria) dan terdapat darah dalam urin
  7. Kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari.
  8. Warna urin tidak normal (urin keruh) dan urin yang kuat atau berbau busuk.
  9. Nyeri saat berhubungan seks
  10. Sakit penis
  11. Nyeri pinggang (sisi tubuh) atau nyeri punggung bawah
  12. Kelelahan
  13. Demam (suhu di atas 100 Fahrenheit atau 37,8 Celcius)
  14. Muntah Perubahan mental atau kebingungan.
Baca Juga: 4 Bumbu Masak yang Efektif Menurunkan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi

Mengutip NHS, tanda-tanda saluran kemih tidak sehat karena infeksi pada anak-anak juga dapat meliputi:

  • Memiliki suhu tinggi: anak Anda merasa lebih panas dari biasanya, jika Anda menyentuh leher, punggung, atau perutnya
  • Rewel: bayi dan anak kecil mungkin mudah tersinggung dan tidak menyusu atau makan dengan benar
  • Mengompol
  • Sakit
Pada orang tua dan lemah yang memiliki masalah kognitif (seperti demensia) dan orang-orang dengan kateter urin, juga memiliki tanda-tanda saluran kemih tidak sehat karena infeksi sebagai berikut:

  • Perubahan perilaku, seperti bertindak gelisah atau bingung (delirium)
  • Mengompol (inkontinensia) yang lebih buruk dari biasanya
  • Menggigil atau gemetar baru (kekakuan).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda-tanda Saluran Kemih Tidak Sehat karena Infeksi" Penulis : Shintaloka Pradita Sicca Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie