KONTAN.CO.ID - Infeksi saluran kemih harus diwaspadai. Informasi saja, saluran kemih adalah sistem drainase tubuh untuk mengeluarkan urin, yang terdiri dari limbah dan cairan ekstra. Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), saluran kemih meliputi dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra. Semua bagian saluran kemih yang sehat harus bekerja sama dengan urutan yang benar agar buang air kecil berjalan normal.
- Ginjal: menyaring sekitar 120-150 liter darah untuk membuang limbah dan menyeimbangkan cairan. Proses ini menghasilkan sekitar 1 hingga 2 liter urin per hari.
- Ureter: tabung otot tipis yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih dan membawa urin ke kandung kemih.
- Kandung kemih: Organ berongga, berotot, berbentuk balon yang mengembang saat diisi urin. Kandung kemih yang normal bertindak seperti reservoir. Itu bisa menampung urin sekitar 1,5-2 cangkir (240-480 ml).
- Uretra: sebuah tabung yang terletak di bagian bawah kandung kemih yang memungkinkan urin keluar dari tubuh saat buang air kecil.
- Infeksi kandung kemih disebut sistitis Infeksi uretra dikenal sebagai uretritis
- Infeksi ginjal disebut pielonefritis
- Nyeri di bagian samping (pinggul), perut atau daerah panggul
- Tekanan di panggul bawah.
- Sering buang air kecil (frekuensi)
- Kebutuhan mendesak (urgensi) untuk buang air kecil
- Kebocoran urin karena hilang kontrol kandung kemih (inkontinensia)
- Buang air kecil yang menyakitkan (disuria) dan terdapat darah dalam urin
- Kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari.
- Warna urin tidak normal (urin keruh) dan urin yang kuat atau berbau busuk.
- Nyeri saat berhubungan seks
- Sakit penis
- Nyeri pinggang (sisi tubuh) atau nyeri punggung bawah
- Kelelahan
- Demam (suhu di atas 100 Fahrenheit atau 37,8 Celcius)
- Muntah Perubahan mental atau kebingungan.
- Memiliki suhu tinggi: anak Anda merasa lebih panas dari biasanya, jika Anda menyentuh leher, punggung, atau perutnya
- Rewel: bayi dan anak kecil mungkin mudah tersinggung dan tidak menyusu atau makan dengan benar
- Mengompol
- Sakit
- Perubahan perilaku, seperti bertindak gelisah atau bingung (delirium)
- Mengompol (inkontinensia) yang lebih buruk dari biasanya
- Menggigil atau gemetar baru (kekakuan).