14.000 perusahaan gunakan Workplace Facebook



JAKARTA. Sejak diluncurkan pada Oktober 2016 platform Workplace Facebook sebagai aplikasi untuk komunikasi pesan lewat gawai telah diadoptasi oleh lebih dari 14.000 perusahaan lintas benua termasuk Antartika. Selain itu lebih dari 400.000 grup telah dibentuk melalui platform ini guna melakukan kolaborasi antar bisnis.

Country Director Facebook Indonesia, Sri Widowati bilang platform ini mampu mengembangkan bisnis dengan meningkatkan komunikasi internal dalam suatu perusahaan. "Workplace Facebook lahir guna menjawab kebutuhan perlunya komunikasi yang terbuka dalam sebuah perusahaan. Selain itu guna memenuhi kebutuhan untuk menghubungkan antar perusahaan," terang Sri.

Widowati bilang komunikasi lewat Workpalce bisa digunakan lewat gawai masing-masing. Workplace memberikan manfaat kepada orang yang bekerja untuk semakin dekat satu sama lain di antaranya private subdomain sehingga setiap perusahaan bisa membedakan antara subdomain antara kegiatan perusahaan utama dan subdomain yang digunkan untuk terhubung dengan komunitas.


Kedua, semua data yang terbentuk melalui komunitas di Workplace menjadi milik perusahaan. Ketiga, terdapat integrasi antara Identity provider (IDP) dan Single sign-on (SSO). Selanjutnya workplace telah memenuhi protokol keamanan SOC2. Terakhir, Workplace memberikan dukungan dan analisis bagi pengguna yang membutuhkan.

"Workplace berbeda sedikit dengan Facebook. Tidak ada postingan personal, keluarga dan teman. Tidak ada games, sehingga Anda tidak bisa main Candycrush. Bahkan tidak ada iklan," jelas Workplace Lead Asia Pasific, Nakul Patel di Jakarta, Jumat (28/07).

Workplace tersedia dalam versi desktop dan mobile. Facebook mengenakan biaya langganan untuk Workplace berdasarkan jumlah pengguna aktif bulanan di sebuah perusahaan. Angkanya sebesar US$ 3 untuk 1.000 pengguna pertama, lalu US$ 2  untuk pengguna ke 1.001-10.000, dan US$ 1 untuk jumlah seterusnya. Biaya tersebut akan Facebook pungut setiap bulan. Namun untuk institusi non-profit dan pendidikan tidak ada biaya yang harus dibayar alias gratis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini