JAKARTA. Aktivitas Gunung Sinabung masih cukup tinggi. Kondisi ini membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga dari 15 desa dan 2 dusun sekitar Sinabung harus tetap mengungsi.Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, hingga kini masih kerap terjadi gempa hybrid yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung. Potensi erupsi disertai awan panas masih ada, meski intensitasnya menurun. "Sejak Sabtu (8/2) terjadi 2 kali erupsi dan beberapa kali guguran. Statusnya kini masih Awas (level IV). Sehingga diharapkan tidak melakukan aktivitas pada radius 5 km dari puncak kawah," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Minggu, (9/2). Adapun masa tanggap darurat diperpanjang hingga Sabtu, (15/2). Jumlah pengungsi telah mencapai 32.351 jiwa (9.991 KK) tersebar d- 42 titik. Pengungsi berasal dari 32 desa dan 2 dusun. "Kebutuhan dasar bagi pengungsi tercukupi dengan baik," ujar Sutopo. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) sendiri merekomendasikan 15 desa dan 2 dusun masih harus tetap mengungsi, yaitu Desa Mardinding, Perbaji, Selandi, Sukameriah, Guru Kinayan, Gamber, Berastepu, Bekerah, Simacem, Sukanalu, Kuta Tonggal, Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Kuta Gugung, Kuta Tengah, Dusun Sibintun, dan Dusun Lau Kawar agar tetap diungsikan. "Di luar desa tersebut dapat kembali ke tempat tinggal masing-masing dan beraktivitas di luar radius 5 km dari kawah gunung," pungkas Sutopo. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah menginstruksikan agar persiapan pemulangan pengungsi dilakukan dengan baik dan bertahap. Samsul menegaskan pengungsi dari 17 desa di luar radius 5 km boleh pulang sesuai rekomendasi PVMBG. "Bupati Karo agar mengumpulkan Kepala Desa dan memberikan arahan. Tahap pertama pemulangan akan dilakukan bagi 4 desa, yaitu Desa Batu Karang, Rimo Kayu, Cimbang, dan Ujung Payung. Para KK atau pria dewasa diharapkan membersihkan rumah dahulu. Setelah itu keluarganya akan difasilitasi kepulangannya," kata Samsul. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
15 desa & 2 dusun Sinabung masih harus mengungsi
JAKARTA. Aktivitas Gunung Sinabung masih cukup tinggi. Kondisi ini membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga dari 15 desa dan 2 dusun sekitar Sinabung harus tetap mengungsi.Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, hingga kini masih kerap terjadi gempa hybrid yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung. Potensi erupsi disertai awan panas masih ada, meski intensitasnya menurun. "Sejak Sabtu (8/2) terjadi 2 kali erupsi dan beberapa kali guguran. Statusnya kini masih Awas (level IV). Sehingga diharapkan tidak melakukan aktivitas pada radius 5 km dari puncak kawah," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Minggu, (9/2). Adapun masa tanggap darurat diperpanjang hingga Sabtu, (15/2). Jumlah pengungsi telah mencapai 32.351 jiwa (9.991 KK) tersebar d- 42 titik. Pengungsi berasal dari 32 desa dan 2 dusun. "Kebutuhan dasar bagi pengungsi tercukupi dengan baik," ujar Sutopo. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) sendiri merekomendasikan 15 desa dan 2 dusun masih harus tetap mengungsi, yaitu Desa Mardinding, Perbaji, Selandi, Sukameriah, Guru Kinayan, Gamber, Berastepu, Bekerah, Simacem, Sukanalu, Kuta Tonggal, Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Kuta Gugung, Kuta Tengah, Dusun Sibintun, dan Dusun Lau Kawar agar tetap diungsikan. "Di luar desa tersebut dapat kembali ke tempat tinggal masing-masing dan beraktivitas di luar radius 5 km dari kawah gunung," pungkas Sutopo. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah menginstruksikan agar persiapan pemulangan pengungsi dilakukan dengan baik dan bertahap. Samsul menegaskan pengungsi dari 17 desa di luar radius 5 km boleh pulang sesuai rekomendasi PVMBG. "Bupati Karo agar mengumpulkan Kepala Desa dan memberikan arahan. Tahap pertama pemulangan akan dilakukan bagi 4 desa, yaitu Desa Batu Karang, Rimo Kayu, Cimbang, dan Ujung Payung. Para KK atau pria dewasa diharapkan membersihkan rumah dahulu. Setelah itu keluarganya akan difasilitasi kepulangannya," kata Samsul. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News