1,5 Juta hektare lahan sawah terancam kekeringan



JAKARTA. El Nino diperkirakan menguat mulai Agustus sampai Oktober tahun ini. Padahal, saat ini, masih ada 1,5 juta hektare (ha) sawah yang belum panen dan terancam mengalami kekeringan.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan setiap tahun, total tanaman padi mencapai 14 juta ha. Sementara sampai bulan Agustus nanti yang sudah panen mencapai 12,5 juta ha. Jadi sisa lahan padi seluas 1,5 juta ha lagi.

Dalam hitungan Amran, dengan potensi puso merusak 10% atau lahan padi, gagal panen akan terjadi sebesar 750.000 ton. "Meski begitu, posisi persediaan beras kita masih aman," ujar Amran di Gedung Kementerian Pertanian, Senin (3/8).


Amran bilang, sejumlah langkah telah dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya kekeringan antara lain membangikan pompa air sebanyak 20.000, membangun 1.000 embung, membangun 1,3 juta ha irigasi tersier, membangun sumur dangkal dan parit untuk menampun air.

Amran mengatakan, langkah-langkah ini merupakan upaya khusus dari pemerintah untuk menghadapi daerah endemis kekeringan yang diperkirakan mencapai 200.000 per ha.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu, lahan puso tahun ini hanya 17.000 ha atau setengah dari puso tahun lalu seluas 35.000 ha. Daerah yang paling parah terkena dampak puso adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung.

Kemtan menargetkan tahun ini dampak kekeringan hanya menyerang 111.000 ha lahan atau lebih kecil dari tahun lalu yang mencapai 250.0000 ha.

Ketua Dewan Jagung Nasional (DAN) Anton J Supit mengatakan dampak kekeringan tidak hanya berpotensi merusak tanaman padi, tapi juga tanaman jagung. Ia bilang, perlu ada tindakan cepat dan taktis dari pemerintah agar bisa mencegah terjadinya gagal panen untuk tanaman jagung yang lebih luas. Ia mengatakan, tanaman komoditas jagung merupakan salah satu yang rentan terhadap kekeringan. "Jadi perlu langkah kongkrit dari pemerintah untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia