15 menit pertama transaksi, IHSG dibuka liar



JAKARTA. Dalam lima belas menit pertama transaksi perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (7/7), indeks bergerak liar. Sesaat setelah pembukaan, indeks langsung tertekan 0,17%. Setelah itu, indeks mencoba ke zona hijau. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.15 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,05% menjadi 5.852,6.

Jumlah saham yang naik sebanyak 93 saham. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 85 saham dan 98 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 543,181 juta saham dengan nilai transaksi Rp 377,965 miliar.


Pagi ini, jumlah sektor yang naik hanya empat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor keuangan naik 0,42%, sektor industri lain-lain naik 0,26%, dan sektor perdagangan naik 0,22%.

Saham-saham yang berada di jajaran top gainers indeks LQ 45 di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,37% menjadi Rp 18.475, PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) naik 1,23% menjadi Rp 1.650, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 1,22% menjadi Rp 12.400.

Adapun di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT PP Tbk (PTPP) turun 1,8% menjadi Rp 3.270, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 1,34% menjadi Rp 1.845, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 1,2% menjadi Rp 3.290.

Pagi ini, investor asing tampak mulai kembali mengakumulasi saham-saham Indonesia. Di seluruh market, nilai pembelian bersih (net buy) asing mencapai Rp 3,58 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing senilai Rp 17 miliar.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo sebelumnya memprediksi, IHSG akan diperdagangkan melemah pada hari ini. Pasalnya, indeks akan banyak dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Beberapa di antaranya, menurunnya jumlah perekrutan tenaga kerja di AS pada Juni.

Selain itu, harga minyak WTI masih diperdagangkan di bawah US$ 45 per barel pagi ini. "Ini akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG di akhir pekan," jelas Andy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie