15 Pesawat Airbus A350 Milik Cathay Pacific Airways Mengalami Kerusakan Mesin



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Cathay Pacific Airways Ltd mengidentifikasi 15 pesawat Airbus A350 miliknya mengalami kerusakan komponen mesin dan memerlukan penggantian. Tiga diantaranya telah diperbaiki.

Armada yang terdampak lainnya masih belum beroperasi dan baru bisa kembali beroperasi pada tanggal 7 September.

Sebelumnya, Cathay Pacific Airways menyebut armada Airbus A350 terjadi kegagalan komponen mesin saat terbang pada hari Senin. 


Baca Juga: Jepang Lagi Kekurangan Jumlah Pilot

Cathay Pacific membatalkan 24 penerbangan pulang pergi hingga akhir hari Rabu untuk memberinya waktu memeriksa armadanya yang terdiri dari 48 A350 bertenaga Rolls-Royce setelah satu komponen rusak pada salah satu pesawat berbadan lebar A350-1000-nya beberapa menit setelah lepas landas dari Hong Kong.

Data dari layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan operator utama A350-1000 lainnya dan A350-900 yang lebih kecil dan lebih populer tampaknya menerbangkan pesawat mereka secara normal pada hari Selasa.

Japan Airlines (JAL) maskapai yang berbasis di Tokyo memiliki lima A350-1000 yang semuanya berusia kurang dari satu tahun, mengatakan telah meminta informasi lebih lanjut kepada Rolls-Royce dan belum menghentikan penerbangan A350 untuk sementara waktu. Juru bicara JAL mengatakan, jika produsen mesin mengambil tindakan lebih lanjut maka JAL akan menanggapinya sebagaimana mestinya.

"Rolls-Royce belum mengeluarkan arahan kepada maskapai penerbangan mengenai kemungkinan inspeksi," menurut sumber industri.

Pabrikan mesin dalam sebuah pernyataan mengatakan, mereka mengetahui insiden tersebut dan berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan Cathay Pacific, Airbus, dan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Ini Daftar Maskapai Internasional yang Menangguhkan Penerbangan ke Timur Tengah

Cathay Pacific belum menyebutkan komponen mesin mana yang rusak, tetapi maskapai itu mengatakan bahwa mesin pertama yang mengalami kerusakan seperti itu pada pesawat A350 mana pun di seluruh dunia.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa insiden tersebut melibatkan masalah dengan nosel bahan bakar di dalam mesin XWB-97, model Rolls-Royce yang digunakan pada A350-1000.

Para ahli mengatakan masalah seperti itu jarang terjadi, tetapi, kecuali ada cacat yang lebih dalam, umumnya tidak menimbulkan banyak tanda bahaya daripada kerusakan salah satu komponen utama yang berputar seperti bilah turbin. Namun, pemeriksaan lebih lanjut yang meluas dapat mengganggu maskapai penerbangan.

Airbus dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi Rolls-Royce dan Cathay Pacific dan menawarkan dukungan teknis penuh.

China Airlines maskapai milik Taiwan yang mengoperasikan 15 A350-900 tetapi tidak ada A350-1000, mengatakan armadanya tidak menggunakan mesin yang terdampak, sehingga operasinya tidak akan terpengaruh.

"Perusahaan akan terus memperhatikan instruksi dari produsen awal dan mengambil inisiatif untuk mengatur operasi pengujian guna memastikan keselamatan operasi pesawat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Meskipun kegagalan komponen terjadi pada salah satu dari 18 jet A350-1000 miliknya, Cathay Pacific mengatakan bahwa pihaknya juga memeriksa 30 A350-900 miliknya untuk pencegahan.

Maskapai tersebut mengatakan telah mengidentifikasi sejumlah komponen mesin yang sama yang perlu diganti tetapi tidak menyebutkan model pesawat mana.

Baca Juga: IHSG Dibuka Terkoreksi 0,31% ke 7.189,46 pada Kamis (8/8), Ikuti Jejak Bursa Regional

"Ada sekitar 88 jet A350-1000 yang beroperasi di seluruh dunia," menurut penyedia intelijen penerbangan Swiss ch-aviation.

Enam operator teratas yang menggunakan A350 adalah Qatar Airways dengan 24 pesawat, British Airways dengan 18 pesawat, Cathay Pacific dengan 18 pesawat, Virgin Atlantic dengan 12 pesawat, dan Etihad Airways dan JAL masing-masing memiliki lima pesawat.

Jalur penerbangan yang dibatalkan oleh Cathay diantaranya Hong Kong dan Sydney, Osaka, Tokyo, Taipei, Bangkok, dan Singapura hingga akhir hari Rabu mewakili sekitar 2,4% dari jumlah yang dijadwalkan per minggu pada bulan September, 

Editor: Avanty Nurdiana