KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan sudah mulai melakukan
screening test alias tes masal bagi kelompok-kelompok berisiko guna mendeteksi penyebaran virus corona alias Covid-19 di Indonesia. Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, saat ini sekitar 150.000 alat
rapid test corona sudah ada di Tanah Air.
Baca Juga: UPDATE corona di Indonesia: Total 514 kasus, 48 meninggal dan 29 sembuh "Oleh karena itu, 150.000 kit ini maka kita akan sebarkan ke seluruh tanah air sesuai dengan pengelompokan faktor risiko di masyarakat atas dasar kasus positif yang kita layani di RS," ujarnya dalam konferensi pers di Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) yang disiarkan secara online, Minggu (22/3). Yuri menambahkan, tidak lama lagi, pemerintah juga akan datangkan alat screenig test dengan jumlah yang lebih besar. "Target kami satu juta kit test untuk memeriksa kelompok yang berisiko," imbuhnya. Menurutnya,
rapid test ini basisnya adalah penapisan yang mendeteksi infeksi covid-19 dari respons serologi di dalam darah. Meski begitu, menurut Yuri, pada infeksi sebelum enam hingga tujuh hari setelah serangan virus, respons serologi ini belum muncul, sehingga harus diulang kembali. Meski begitu, jika setelah dua kali diperiksa hasilnya negatif, individu yang dites harus tetap menjalankan upaya isolasi. Sebab, bisa jadi yang bersangkutan tetap terinfeksi namun belum terdeteksi.
Baca Juga: Menteri PUPR: Persiapan rumahsakit darurat Covid-19 Wisma Atlet rampung 100% Sementara jika hasilnya positif, maka akan dilakukan pemeriksaan ulang dengan metode molekuler dengan VCR. "Dari sini akan kita pisahkan, positif dengan keluhan dan positif tanpa keluhan," katanya. Ia juga memastikan, untuk penanganan kasus Covid-19, pemerintah akan segera menyiapkan Wisma Atlet sebagai rumahsakit darurat. "Wisma Atlet sedang dalam proses penyiapan, harapannya Senin besok sudah bisa digunakan," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi