JAKARTA. Sebanyak 166 warga negara Indonesia yang bermukim di tiga kota yang mengalami kerusakan paling para akibat gempa dan tsunami di Jepang hingga kini belum diketahui nasibnya. Namun, tidak berarti mereka dalam kondisi terburuk."Kita semata belum mengetahui keadaan mereka saat ini," ujar Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa kepada wartawan usai jumpa pers bersama Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Makiko Kikuta di Jakarta, Rabu (16/3) malam. Marty mengatakan ada 496 WNI di tiga provinsi yang terparah dengan rincian 274 di Miyagi, 140 di Iwate dan 82 di Fukhusima. "Perkembangan terkini adalah data korban yang selamat 256 di Miyagi dari 274," ungkapnya. Sementara yang di Iwate 50 sudah dikonfirmasi selamat dari 140 WNI yang dinggal di sana. "Jadi masih ada sejumlah warga negara kita yang masih harus diketahui nasibnya. Tapi ini bukan berarti sudah terjadi yang buruk tapi semata karena kita masih harus konfirmasi lagi keadaannya,” tegasnya lagi.
166 WNI di Jepang belum diketahui nasibnya
JAKARTA. Sebanyak 166 warga negara Indonesia yang bermukim di tiga kota yang mengalami kerusakan paling para akibat gempa dan tsunami di Jepang hingga kini belum diketahui nasibnya. Namun, tidak berarti mereka dalam kondisi terburuk."Kita semata belum mengetahui keadaan mereka saat ini," ujar Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa kepada wartawan usai jumpa pers bersama Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Makiko Kikuta di Jakarta, Rabu (16/3) malam. Marty mengatakan ada 496 WNI di tiga provinsi yang terparah dengan rincian 274 di Miyagi, 140 di Iwate dan 82 di Fukhusima. "Perkembangan terkini adalah data korban yang selamat 256 di Miyagi dari 274," ungkapnya. Sementara yang di Iwate 50 sudah dikonfirmasi selamat dari 140 WNI yang dinggal di sana. "Jadi masih ada sejumlah warga negara kita yang masih harus diketahui nasibnya. Tapi ini bukan berarti sudah terjadi yang buruk tapi semata karena kita masih harus konfirmasi lagi keadaannya,” tegasnya lagi.